Share

Chapter 73 - Merajut Luka

"Tidak." Tolak Zian lantang.

Ia menentang keras niat Nesa untuk mencabut aduan atas apa yang dilakukan kakak tirinya.

"Ini udah yang ke sekian kalinya. Kamu nggak boleh terus-terusan memaafkan bajingan itu. Nanti dia semakin—"

"Zian, hentikan." Megan yang baru memasuki ruang interogasi segera menghampiri Nesa. Ia memeluk tubuh kurus yang hanya terpekur sedih menatap lantai.

"Sayang, aku akan bicara dengan polisi yang menangani kasus ini dulu," ucap Riley. Ia harus memastikan apa yang sedang terjadi sebelum memutuskan jalur yang akan diambil untuk menangani kasus ini.

Megan mengangguk kecil pada suaminya lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Zian.

"Tapi Meg—"

"Cukup," tegasnya pada Zian yang terus saja merongrong wanita malang itu. "Kita harus menghormati keputusan Nesa. Dia punya pertimbangan sendiri."

"Meg, aku takut," rintih Nesa tertahan airmata. "Aku takut—"

Megan menghela napas perlahan. "Aku tahu."

Ia menepuk pundak Nesa perlahan, membiarkan wanita muda itu menangis tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status