Share

Chapter 74 - Alasan

"Ukh."

Megan kembali berlari dengan terburu-buru ke toilet untuk ke sekian kalinya. Dibelakangnya, Riley menyusul dengan wajah cemas.

"Sayang, kita ke rumah sakit ya," ajak Riley sembari menepuk pelan punggung istrinya.

Hatinya benar-benar tak tenang melihat Megan terus saja mual dan muntah sepanjang semalam hingga hari ini.

Megan melambaikan tangannya. "Nggak, Rey. Hari ini aku harus ke lokasi syuting. Ada beberapa adegan yang harus di revisi."

"Kenapa tidak minta kru lain yang melakukannya?"

"Nggak bisa, Rey. Ini adegan puncak dalam film ini. Aku nggak mau ada kesalahan yang membuat film ini menjadi tidak menarik," ujar Megan sambil mengosok perutnya yang kembali bergejolak.

Ia menyambut tangan Riley yang hendak memapahnya kembali ke ruang tengah. Entah mengapa, suasana hatinya menjadi lebih baik setiap kali berada dalam jarak yang sangat dekat dengan suaminya.

Megan memeluk pinggang Riley lalu menyandarkan kepalanya di dada berotot itu, mencari posisi yang membuatnya nyaman.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status