Share

Bab 154

Asih semakin gemetar berada di depan pintu kamar Nia.

Bahkan sampai mengeluarkan kencing, sedangkan pikirannya sudah jauh entah di mana.

"Kenapa kaki ku berat sekali untuk melangkah saja sulit," gumam Asih dengan tubuh yang semakin gemetaran.

Otaknya mengatakan ingin segera pergi dari sana, tapi tidak dengan tubuhnya yang tak bisa bergerak sama sekali.

Telinganya masih mendengarkan suara dari dalam sana.

Suara Nia yang lagi-lagi menjadikan dirinya menjadi begini.

Suara itu terdengar begitu aneh dan dia yakin apa yang dia pikirkan adalah kejadian yang sebenarnya tanpa terkecuali.

"Mas, bukain! Aku mau keluar!"

"Ambil sendiri, kalau bisa!"

Dion semakin menjauhkan dirinya, Nia pun menatapnya dengan begitu tajam.

"Benar-benar tua bangka!" maki Nia.

"Apa?" Dion terkejut mendengar kalimat yang diucapkan oleh Nia.

Tapi, tidak ada kemarahan. Malahan lucu saja di telinganya.

"Tua bangka!" Nia pun mengulang kalimatnya tanpa rasa takut.

Agar telinga Dion yang sudah tidak berfungsi dengan baik i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Yen Anton
kasihan km dion
goodnovel comment avatar
Puteri Ayu
Terima kasih bonus koin nya .
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status