Share

Bab 408

Kedua tangan Ranti yang menggantung mulai terkepal erat, dia tak dapat menahan rasa kesal terhadap lelaki menjengkelkannya di hadapannya itu.

"Kau itu, sangat menguji kesabaran ku! Sampai-sampai, Bunda, pun seperti itu!" omel Ranti.

Sedangkan Niko memilih diam saja, sebab percuma juga berdebat dengan Ranti.

Kemudian Ranti pun melihat handuk miliknya yang melingkar di pinggang Niko.

"Ini handukku!" Ranti pun menunjuk handuk tersebut dengan berapi-api, "ini handuk kesayangan ku! Kenapa kau lancang sekali memakainya?"

Ingin sekali Ranti mencekik leher Niko karena berani memakai handuknya, ini sangat menjengkelkan.

Selama ini tak pernah ada yang memakai handuk kesayangannya itu, selain dirinya. Karena, Ranti memang tak mengijinkan sama sekali.

Tapi lihatlah pria itu, sungguh sangat tidak sopan.

"Aku hanya meminjamnya," jawab Niko dengan santainya.

Tanpa amarah sama sekali, sampai saat ini pun tidak ingin berdebat juga dengan Ranti.

"Meminjam? Kau itu mencuri! Memakai tanpa ijin! Mana ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Yen Anton
asikk nagus niko perbaiki kesalahan mu
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
gak jauh beda sm kisah asih dan barra..saling jutek, saling ketus, sekarang mah dua duanya bucin akuutt smg dokter niko dan ranti juga spt itu, benci dan cinta beda tipis setipis tisuu..ranti hati hati dengan hatimu..
goodnovel comment avatar
Jeri Sari
ada2 aja niko godain Ranti, semoga mereka cpt baikan, lanjut dong thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status