Share

Bab 77.

Navier duduk dengan angkuh di sebuah kursi, dan menopang dagu dengan tangan kirinya. Di depannya, sang kakek dan orang yang dia anggap ayah sedang duduk dan memegang sebuah map.

"Harusnya Kakek membiakan aku melenyapkan wanita itu!" ucap Navier dengan ketus. Dia hanya menatap lelah pada pria tua di seberang sana, tanpa pergerakan berarti.

"Aku tak tahu jika kau begitu tega untuk menghabisi nyawa ibu mertuamu sendiri, Nav," sela Eris, pria yang dulu pernah mencintai ibunya, dan digadang sebagai pengganti James mengelola bisnis bawahnya.

"Bukan dia, tetapi wanita satunya. Aku terlalu muak melihat wajahnya. Dia pikir, dengan perginya diriku bisa membuatnya menjadi nyonya di sana? Mimpi!"

Eris mengangguk paham. Semula dia mengira jika ingin menghabisi nyawa Cassandra, selaku ibu mertuanya. Namun, ternyata dia salah menduga. Mungkin wanita yang dituju Navier adalah Lissa.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang, Na? Kau tidak mungkin untuk kembali ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status