Share

14 —Berdebat dengan Mama, dengan Agnes

Kedua tangan Jicko berada di dalam saku celana, pandangannya menatap lurus ke depan. Dia berdiri di atas anak tangga lantai utama rumah sakit. Di depannya adalah dinding kaca tebal yang menghadap ke taman. Sedangkan Agnes, perempuan itu berdiri di belakang pria jangkung ini dengan wajah takut dan tergugu gugup.

“Kenapa kamu melakukannya?” ucap Jicko. Dia membuka percakapan pertama tanpa menoleh ke belakang sama sekali.

“Aku tidak sengaja!”

“Aku tahu kamu, Agnes!” Jicko menyentak, “Kamu punya sifat yang buruk. Kamu dendam kan sama dia?”

Agnes menggeleng, “Dengan anak kecil itu? Calon istri sialan kamu itu? Untuk apa?”

Agnes mendengus, lalu tertawa getir. Jicko membalikkan badannya, mata bersitatap dengan adik sepupunya itu. Rahang Jicko mengeras dan giginya gemelatuk beradu. Tanda bahwa kesabaran Jicko tidak bisa diuji oleh siapapun.

“Dia membantah ucapan kamu malam kemarin!" Jicko berkata tegas. Mata Agnes langsung membulat besar. Dia sedikit agak terkejut ketika Jicko menyinggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status