Share

179. Tak Kenal Tempat

“Hm. Bagi aku juga begitu.” Jingga tersenyum manis, hatinya sedang merasa bahagia, jadi ia tak berpikir dua kali saat ia berjinjit lalu mengecup bibir Davin sesaat. “Terima kasih, ya. Oliver pasti bahagia.”

Davin mengerjap. Ia menatap Oliver yang masih terlelap nyaman, lalu melihat angka di atas tombol panel yang terus berubah. Restoran yang mereka tuju ada di lantai sebelas.

“Jangan memancingku di tempat seperti ini, Sayang,” ucap Davin seraya menundukkan kepala ke arah Jingga. “Karena aku nggak bisa menahan diri kalau itu sesuatu yang berhubungan dengan kamu.”

Jingga mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mundur dengan waspada. “Dave, jangan berpikir mau menciumku di sini. Ini tempat umum, oke? Kamu bisa melakukannya di—“

Jingga menghela napas pasrah karena ia terlambat menghindari Davin. Bibir pria itu bergerak lembut di atas bibirnya. Jingga tak bisa menahan jantungnya untuk tidak berdebar-debar kencang. Pada akhirnya Jingga terbuai, ia memilih untuk memejamkan mata dan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
kak rose
hahaha makin posesif ajah nih pak Davin
goodnovel comment avatar
Nia
Astaga Vin. Posesifmu kelewatan deh
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
bicin parahhhhh. posesif parahhhhh. super protektif
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status