Share

200. Pertahanan Yang Runtuh

Detik-detik penyiksaan itu nyatanya tak kunjung berakhir. Setibanya di rumah, Jingga benar-benar melepas jas Davin dari tubuhnya sambil berjalan menuju ruang tengah. Lalu menaruh jas itu di atas sofa.

Tubuhnya yang berbalut gaun satin dengan tali spageti itu terpampang di depan mata Davin, membuat Davin mematung di depan pintu dengan mata tak berkedip. Pandangan Davin mengikuti Jingga yang berjalan menuju kitchen bar sembari mencepol rambut.

Melihat leher jenjang itu pikiran Davin semakin liar. Rasanya sudah lama sekali ia tidak membuat mahakarya di sana. Davin menelan saliva dengan susah payah. Ia juga merasakan seluruh tubuhnya menegang.

“Sayang, kamu mau minum juga?” seru Jingga dari arah dapur.

Ya Tuhan! Davin mengusap wajah dengan kasar. Cobaan apa lagi ini? Tidak cukupkah Jingga menyiksanya dengan penampilannya? Lalu sekarang, wanita itu memanggilnya dengan panggilan ‘sayang’?

Tidak bisa. Davin tidak bisa menahan dirinya lagi. Lama-lama ia bisa gila!

Ia bergegas menghampiri Jing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Erny Purwanti
ditggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Armayeni Chaniago
ditunggu lanjutannya
goodnovel comment avatar
Devi Anandi
Kayanya Jingga udah tidur deh Dave wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status