Ke esokan harinya dikantor.Askara mengunjungi kantor Alex yang sebenarnya ada perlu dengan Rafa. Ya Rafa juga merupakan teman dari Askara. Namun saat urusannya selesai Askara melihat Alex yang sedang memasuki ruang kerjanya.Dengan usil Askara pun pergi untuk menggoda Alex.“Wih wih wih pengantin baru udah kekantor aja nih. Gak kejar tayang emang. Hahahah.” Goda Askara.“Brisik Lo. Kalau gak ada kepentingan mending lo keluar deh dari pada lo ngegoda gue. Gue lagi mau kerja!.” Ujar Alex“Santay Bro, Gak Asik lo sekarang. Ya udah lah kalau yang pengantin pria gak mau gue goda mending gue godain pengantin wanitanya aja. Kan lumayan siapa tau kalau kalian udah cerai nanti Alice mau nikah sama gue.” Ujar Askara.“Berani Lo ngegodain Gadis itu. Gue patahin tangan sama kaki Lo Al.” Ancam Alex“Wih Wih Wih makin ngeri aja bos yang satu ini. Hahahaha. Lagian lo itu jangan maruk dong. Lo harus pilih salah satu diantara mereka. Alice atau Meli. Pilih salah satu yang lo cinta. Lo gak kasian apa
Alex menyeret Alice sampai kedalam kamarnya. Dengan kasar alex menghempaskan tubuh Alice ke atas Kasur.“Katakan gadis bodoh !. Katakan apa yang telah kau lakukan pada temanku !!!. apa kau berniat untuk menjadi tuan putrinya dengan berusaha menggodanya ! Iya !. Dasar kau gadis bodoh tak tahu malu!.” Teriak Alex tepat didepan wajah Alice sambil menjambak rambut Alice dengan kencang.“Kenapa ?. Kenapa kau marah padaku jika memang aku gadis bodoh yang tak tahu malu ?. Kenapa kau harus berteriak padaku seakan kau tak terima aku dengan pria lain ?. Kenapa !. Kau sendiri yang membuat perjanjian dengan tidak mencampuri urusan satu sama lain ! Seharusnya kau tidak berhak tuan !.” Ujar Alice.“Rupanya sekarang kau sudah bisa menjawab perkataanku !. Apa kau lupa kalau kau sekarang adalah istri Ku hah !.” Ujar Alex semakin mengeratkan tangannya“Istri ?. Istri macam apa yang kau maksud jika perlakuan mu seperti ini pada ku tuan ?. Aku ini hanyalah tamengmu saja atas hubunganmu dengan Nona Meli.
Dikantor Alex hanya berjalan mondar mandir sepeti setrikaan. Entah apa yang mengganjal dalam benaknya saat ini.Sedari tadi Rafa hanya bisa memperhatikan tuannya sambil sesekali mendengarkan ocehan tak jelas dari sang bos.” Aaaa. Sial sial sial.” lagi lagi dan lagi Alex hanya mengacak acak rambutnya kasar.”Sekarang katakan Rafa, apa yang gue harus lakukan. Katakann cepat.” Ujar Alex sambil memegang kedua lengan Rafa dan menggoyangkan badan rafa untuk meminta jawaban.Alex pun kembali mondar mandir tak jelas.”Tuan tunggu. Kau ini kenapa sebenarnya. Mengapa pagi pagi bengini kau sudah seperti orang kasmaran yang cintanya bertepuk sebelah tangan.” Ucap Rafa.”Hah apa kau bilang ?.” tanya Alex”Apa ?. yang mana ?. kau sedang kasmaran ?.” Tanya Rafa”Bukan, kata katamu yang setelah itu.”” Cintamu bertepuk sebelah tangan ?.””Nah itu dia. Tidak mungkin kan seorang pengusaha terkaya seperti aku ini bertepuk sebelah tangan ?. Tapi Raf pernah tidak kau membuat seseorang menangis ?. sampai
Alice telah selesai membersihkan badannya”Astaga Alice, mengapa kau bodoh sekali tidak membawa pakaian ganti.” ujar Alice merutuki kebodohan dirinya sendiri.Sebenarnya antara ruang Walk in Closed dan kamar mandi menyambung dan hanya dibatasi oleh pintu tapi Alice lupa menanyakan password handel pintu tersebut.”Kayaknya tadi tuan gak ada deh. Jadi kayaknya aman juga kalau aku keluar cuma pakai handuk. Ya mau gimana lagi, kalo kebanyakan mikir yang ada nanti malah tuan keburu pulang.” Lirih AliceSetelah memakai handuk yang dililitkan di tubuh bagian atasnya hingga ke setengah pahanya dengan pelan dan hati-hati Alice membuka pintu kamar mandi dan mengintip keadaan kamar itu.Dirasa tidak ada seorangpun dikamar itu dengan cepat Alice langsung keluar dari kamar mandi. Saat langkahnya hendak memasuki walk in closet tiba tibaCeklekSuara pintu kamar terbuka“Aaaaaakkkkkk.” Teriak Alice“Tuan, kenapa kau tak mengetuk pintu dulu sebelum masuk kekamar.” Ujar Alice”Kenapa aku harus mengetu
Ditengah keheningan makan malam mereka tiba tiba suara Alex menghentikan kecanggungan ituEkhemm“Oh ya malam ini aku sudah meminta Bi Ayem untuk pindahkan semua barang-barang mu ke kamarku. Ingat Semuanya (Menegaskan pada kata semuanya), tapi kalau barangmu yang tidak layak aku meminta Bi Ayem untuk tak usah dipindahkan. Aku tak mau kamarku menjadi tempat barang kuno nantinya. Hari ini kamar yang pernah kau tempati itu harus kosong, tak ada barang-barangmu satupun.” Ujar Alex“Tapi tuan kenapa ?.” Tanya Alice“Karena kau sekarang istriku. Dan sekarang aku meminta mu untuk stop memanggil aku tuan. Berikan aku panggilan yang lain.“Contohnya seperti apa ?.” Tanya Alice“Terserah kau.”Kenapa dia jadi begini sih. Bikin susah orang aja malem-malem~Gerutu Alicr dalam hatinya.“Oke. Aku panggil kak saja ya tuan.” Usul Alice“Oh tidak tidak, tidak bisa begitu. Cari yang lain” Tolak AlexEnak saja dia mau menyamakan panggilan untuk aku dengan Askara dan Niko.~Kata Alex dalam hatinya.“Yah, s
Selesai mereka sarapan Bersama Alice dengan mengumpulkan mental yang kuat akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Alex“Sa sa yang, Bo leh gak kalau malam I ni aku menghadiri acara pertungan kakak ku ?.” Ucap Alice dengan terbata bata karena ketakutannya“Aku tidak bisa. Malam ini aku ada meeting penting dan tidak bisa di undur.” Jawab Alex sambil mengelap mulutnyaAneh, aku kan izin bukan mengajak ~ Batin Alice“eeemmmm tapi kan aku bisa pergi sendiri sayang. Boleh ya ?. Aku janji tidak akan pulang telat. Aku akan pulang sebelum kau pulang sayang.” Ucap Alice berusaha untuk membujuk Alex“Tidak !. Kau tidak boleh pergi sendiri ! lagian kau tau dari mana kalau kakakmu nanti malam akan bertunangan ?. Bukankah aku sudah melarangmu untuk berhubungan dengan keluargamu itu !.” Ucap Alex“Kemarin ada undangan untuk kita. Info dari penjaga mamahku sendiri yang mengantarnya sewaktu kita sedang pergi keluar.”“Tidak bisa !.”“Tapi sayang ini kan acara keluarga ku. Bagaimana pun merek
Alex merasa kesal karena sampai detik ini sejak Alex memerintahkan Rafa untuk mengikuti Alice ke pesta pertunangan keluarga Alice, namun tak ada laporan sedikitpun dari Rafa.Karena merasa kesal dan tak sabar menunggu kabar dari Rafa, Alex pun langsung mengambil benda pipih di saku celananya dan mengirim sebuah pesan singkat untuknya.“Kau Raf dasar sialan, aku memintamu untuk mengikuti gadis itu dan selalu mengupdate kabar tentangnya. Tapi kenapa hingga saat ini kau belum juga mengirimku apapun !. Rupanya kau sudah mulai bosan bekerja denganku Raf!.” Pesan yang Alex kirim pada Rafa.Sedangkan di tempatnya Rafa yang membaca pesan dari atasannya langsung bertepuk jidat, mengapa dirinya sampai lupa pada tugas utamanya.Karena tak mau bosnya itu bertambah marah sehingga dengan segera Rafa mengambil gambar dan video Alice dan mengirimkannya pada Alex.Mata Alex langsung terbelalak saat mendapati sebuah video dimana Alice sedang berdiri dengan kakaknya sedangkan tepat disamping Alice ada A
Pagi hari telah tiba. Seperti biasa Alice melakukan kegiatannya.Tak seperti hari sebelumnya, pagi ini tampak pandangan Alice kosong, raganya memang didapur tapi mengapa tatapannya itu entah kemana.Sehingga saat dirinya akan mengiris wortel untuk membuat sop, tanpa sadar dia menggores jari telunjuknya sendiri dengan pisau, sehingga terlihat darah keluar cukup banyak.“Alice !. Apa yang kau lakukan hah ?. Kau ingin memotong jarimu sendiri karena memotong dalam keadaan melamun. iya ?.” Tanya Alex langsung menghisap jari yang mengeluarkan darah tersebut.“Kau begitu ceroboh Alice.” Pekik AlexSedangkan Alice ditempat nya justru tersenyum sambil memperhatikan Alex dengan seksama dari jarak yang sangat dekat itu.“Bi Ayem, hari ini kau ambil alih semua tugas Alice. Hari ini alice akan istirahat dikamar.” Ujar Alex“Tanganmu yang teriris mengapa otakmu yang justru harus diobati ?. Aneh gak ada apa-apa tiba-tiba senyum senyum sendiri.”“Gak papa” Jawab Alice lirih sambil menahan tawanya.B