Istri Misterius Milik CEO

Istri Misterius Milik CEO

By:  Albi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
40Chapters
472views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Perkenalkan nama saya Alice Sandrina Luciana, Aku terlahir dari keluarga yang berada. Aku adalah anak ke dua dari dua bersudara. Orang bilang aku adalah gadis yang sangat cantik seperti Ratu Khayangan. Aku tumbuh menjadi gadis yang mandiri, karena dari dulu papaku selalu mengajarkan kemandirian, menjadi gadis yang kuat dan tidak manja seperti kakaku. Kakaku Bernama Denira Safira Luciana, meskipun Ia adalah anak pertama tapi Ia selalu saja dimanjakan oleh mamahku. Orang bilang kepribadian aku dan kakaku bak Langit dan bumi. Kakaku tumbuh menjadi gadis yang manja, egois dan tidak mau kalah dengan siapapun. Sikapnya sama seperti ibuku. Bagi kakakku aku adalah saingannya. Entah lah, aku sendiri pun tidak tau mengapa kakakku menganggap demi kian. Papah ku Bernama Ferdi Lucio, dia adalah pemilik Perusahaan yang lumayan besar di kota ini, meski tak masuk dari sepuluh Perusahaan terbesar di negara ini. Tapi papaku sangatlah dermawan, ia sangat menghargai karyawannya tapi tidak dengan mamahku. Mamah ku Bernama Febri Allesia. Papahku seperti halnya kebanyakan suami di negeri ini yaitu takut pada istri. Terkadang aku merasa sangat iri dengan kakak ku, betapa beruntungnya dia karena selalu dimanja oleh mama, aku selalu berfikir, mengapa bukan aku ?. pada suatu malam kakakku menabrak seorang CEO yang terkenal kejam dan aku lah yang harus menggantikan kakakku untuk menebus kesalahannya. Ingin tau bagaimana kisah Alice selengkapnya ?. Yuk jangan lupa baca novel pertama aku ya.

View More
Istri Misterius Milik CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
40 Chapters
Bab 1 - Alice
“Mama tolong aku, aku tadi tidak sengaja menabrak orang dijalan Ma,” ucap Denira dengan suara bergetar dan wajahnya yang sudah pucat karena sangat ketakutan.“Apa!” Ferdi kaget dengan apa yang telah dilakukan putinya, “Emang kamu tadi nyetirnya gimana si, Ra? kenapa sampai nambrak orang begini?” teriak Ferdi yang tak habis fikir oleh kelakuan sang anak sulungnya itu.“Udah, Pah. Sini sayang duduk dulu. Cerita pelan-pelan ini ada apa?” tanya Febri berusaha untuk menenangkan Denira.“Tadi pas pulang cuacanya hujan besar Ma, banyak petir, aku gak liat jalan terus gak sengaja aku nabrak mobil orang Ma,” Ucap Denira.“Astaga Denira... Plakkkk,” teriak sang ayah dan langsung menampar pipi Denira.“Papah cukup! Jangan tampar anak ku lagi,” bela Febri.“Mah, Denira gak mau masuk penjara tolong Denira, Mah. Apa kata orang nanti kalau sampai tunangan Marvelo CEO Exa sampai dipenjara? Aku pasti bakal malu banget mah,” ujar Denira kepada sang mamah.“Terus gimana kalau polisi melihat mobilmu dari
Read more
Bab 2 - Nikahkan Aku Dengan Putrimu!
Dengan langkah pelan dan ragu-ragu Alice mendekati Tuan itu. “Hai! Apa kau keturunan siput sehingga cara jalanmu itu pelan sekali?” teriak pria itu. “Maaf Tuan,” ucap Alice lirih. Kini Alice tepat di depan sang tuan itu. “Lihat aku dengan baik!” tegas pria itu sambil mencegkram rahang Alice. “Aku Alexander Alfonso pengusaha nomor 1 di Negara ini. Dan sekarang kau telah salah karena bermasalah denganku. Akibat dari kebodohanmu kekasihku sampai koma!” ucap Alex. Kenapa harus aku Tuhan, mengapa kedua orang tuaku tidak menyayangiku. Aku tidak salah Tuhan tolong aku.~ Alice Menangis dalam hatinya. Dalam pandangan Alex, seorang Wanita berparas cantik dan manis yang sedang ia cengkram. Namun sayang jika ia kesal, baginya tak ada bedanya cantik atau tidak. Mereka sama-sama manusia bodoh yang telah bermasalah dengan dirinya. “Pengawal! masukan dia ke dalam Gudang belakang. Kurung dia dan jangan beri dia makan sampai besok. Aku akan menentukan hukuman apa yang pantas untuknya besok!” ti
Read more
Bab 3 - Perjanjian
Alice menangis kala Alex membawa-bawa nama keluarganya.“Ku mohon tuan jangan lakukan itu. Baik aku akan menikah dengan mu,” ucap Alice memohon.“Kau yakin Nak? Tapi papah khawatir, pasti nanti Tuan Alex tidak akan melepaskanmu sayang,” ucap Ferdi.“Gak papa pah, aku rela asal papah dan mamah bahagia. Alice rela pah,” ucap Alice berusaha membuat Ferdi yakin akan keputusannya..Setelah pernikahan itu terjadi, Ferdi pulang dengan wajah sedih dan putus asa. Ia sangat merasa terpukul. Ia tak tega jika harus merelakan putrinya dipersunting oleh lelaki sekejam Alexander Alfonso.“Kau gadis bodoh, kemari dan baca surat perjanjian ini, hafalkan lalu tanda tangani!”Surat perjanjian berisi peraturan dan apa saja yang harus Alice kerjakan selama menjadi istri Alex.- Tidak diperbolehkan memanggil Alexander Alfonso dengan nama. Wajib memanggil Alexander Alfonso dengan sebutan Tuan Muda.- Harus bangun dipagi hari dan membersihkan rumah, memasak, dan mengurus kebun.- Tidak diperkenankan makan di
Read more
Bab 4 - Penderitaan Dimulai
Setelah menjenguk Meli, Alex dan Askara pergi ke kediaman Alex. Askara memang sering main ke rumah Alex tapi sebelum Meli memutuskan untuk tinggal bersama dengan Alex.Saat Askara ingin ke dapur untuk mengambil minum, dari kejauhan terlihat Bi Ayem sedang mencuci peralatan masaknya dan piring-piring kotor.Doooorrr Teriak Askara sambil menepuk Bi Ayem.“Ih si Aden bikin jantung bibi mau copot aja,” ucap Bi Ayem.Askara hanya menyengir saja.“Aden baru keliatan, kemana aja atuh, Den?” tanya Bi Ayem.“Hehehe abis kalau mau kesini males ada Meli. Yang ada saya jadi nyamuk entar,” ujar Askara.“Si aden bisa aja. Makanya atuh Den cari pacar. Tapi cari pacarnya jangan seperti Non Meli ya Den hehe," ujar Bi Ayem.“Si Bibi bisa aja. Ya enggak lah ogah saya Bi pacaran sama nenek sihir,” bisik Askara."Hehehe Si Aden bisa aja. Gitu gitu Tuan Alex demen, Den."“Dia aja yang lagi Bucin hahahaha... By the way Bi, laper nih ada makanan apa?” tanya Askara.Dilihatnya ada Semangkuk sayur sop dan Ayam
Read more
Bab 5 - Seperti Orang Cemburu
Setelah Bi Ayem dan Niko keluar, Alice meringkuk di kasurnya Ia menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri.“Tidak Alice, kamu harus terus bertahan. Aku yakin kamu pasti bisa melewati semua cobaan ini. Kamu gak salah, kamu gak pernah nabrak Non Meli. Kamu harus yakin cepat atau lambat pasti kebenaran akan terbongkar,” ucap Alice lirih.Pagi sudah tiba, Alex sudah rapi dengan setelan kerjanya.Seperti biasa, tempat yang ia tuju sebelum berangkat ke kantor adalah meja makan.Alex melihat hanya ada Bi Ayem dan beberapa pelayan yang melayaninya pagi ini. Itu berarti Alice masih berada di dalam kamar mandi sejak semalam.Dengan Langkah cepat Alex langsung menuju kamar Alice dan membuka pintu kamar mandi Alice.Dilihatnya Alice yang masih Menekuk lututnya dan duduk dilantai kamar mandi.“Keluarlah,” titah Alex dan langsung meninggalkan kamar Alice.Flashback OnSemalam ketika Alice selesai mengganti bajunya dengan di bantu Bi Ayem, Alice meminum teh buatan Niko.“Bi bagaimana kalau Tuan Muda
Read more
Bab 6 - Bertemu Mertua
Di ruangan Alex, tampak seorang wanita paruh baya tengah duduk di kursi kebesaran milik Alex.Wanita itu memutarkan kursinya hingga keadaan kursi membelakangi meja kerja Alex.Ia duduk bersantai sambil menunggu sang punya ruangan itu datang.“Anak kurang ajar, bos macam apa dia ini jam segini belum datang. Dan apa ini? bahkan dia membuatku menunggu cukup lama,” ucap wanita paruh baya itu lirih sambil melihat jam yang ada dipergelangan tangannya.Tak lama, terdengar suara pintu ruangan itu terbuka. Dengan cepat Wanita itu memutar kursinya.“Mama, ngapain mama disini?” tanya Alex melihat mamanya yang sedang duduk di bangku kebesarannya.Ya wanita paruh baya itu adalah Agatha Alfonso, sang ibunda dari Alex Alfonso dan suaminya bernama Martin Alfonso.“Sepertinya anakku tidak suka dengan kedatangan mamanya yang cantik ini?” ujar Agatha.“Ayolah Ma, katakan saja ada kepentingan apa mama kemari. Karena Alex sudah tau kebiasaan mama kalau datang ke kantor Alex. Kalau tidak karena pamit akan
Read more
Bab 7 - Makan Malam
Di ruang makan kediaman Martin Alfonso suasana terasa hening. Baik Agatha maupun Martin sama-sama terdiam, disana terlihat tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka.Ditengah makan malam yang hening. Diam-diam Agatha menatap Alice dengan tajam. Diperhatikannya gadis cantik dengan parasnya yang manis dan bermata coklat bening yang sedang tersenyum cangung kearahnya.Di Tengah kecanggungan Alice, Alice tetap berusaha untuk menampilkan senyum manisnya kearah Agatha. Sedari tadi jantungnya serasa berdetak sangat kencang. Bagaimana tidak jika sedari Alice datang pandangan Agatha tak pernah lepas dari dirinya. Jantungny seakan terbelah oleh penglihatan Agatha yang sangat tajam itu.“Mah,” panggil Alex yang berusaha ingin mengalihkan pandangan mamahnya yang sedari tadi tidak beralih menatap Alice.Alex tidak ingin Alice ketahuan berpura-pura menjadi pacarnya. Namun belum sempat Alex melanjutkan kata-katanya, perkataanya sudah terlebih dahulu dipotong oleh sang mamah.“Alice, kamu mau
Read more
Bab 8 - Fitting Baju
2 minggu setelah malam perkenalan itu, telah berlalu. Pagi itu, Jam dinding di kamar Alex menunjukan pukul 9 pagi. Dering telfon terdengar sangat kencang hingga berkali-kali sehingga membangunkan tidur Alex. “Ya hallo,” ucap Alex tanpa melihat siapa yang menelfon dirinya. “Astaga kamu baru bangun sayang? Padahal mama udah ada di butik dari 10 menit yang lalu. kamu malahan masih asik tidur, cepetan kamu ke butik tante mirna ajak Alice sekalian. Enak sekali kamu ini ya mau menikah tapi masih santai-santai begitu.” Omel sang Mama. “Apaan sih mah. Alex juga udah mau berangkat kali. Tinggal nunggu Alice aja yang masih dandan. Tungguin aja, sebentar lagi juga Alex sama Alice jalan mah,” kilah Alex. “Ya udah hati-hati. Cepetan ya,” ucap Agatha. “ Iya mamah.” Alex langsung mematikan sambungan telfonnya dan bersiap-siap untuk menyusul sang mamah ke butik. Alex melihat pantulan dirinya di dalam cermin. Setelah dirasa rapi dirinya keluar dari kamarnya. Ia melihat pintu kamar Alice yang m
Read more
Bab 9 - Tuduhan Lagi
Setelah mereka selesai fitting baju pengantin Alex pamit kepada sang mamah. "Mah, Alex ke kantor dulu ya. Ada urusan mendadak tadi Rafa telfon. Alice biar nanti dijemput sama Niko aja,” ucap Alex. “Ehh jangan. Menantu mamah biar nanti mamah yang anter. Mamah mau shoping sama Alice sekalian mau makan siang sama papah mu,” kata Agatha. “Ya udah mama titip Alice dulu ya. mamah mau ambil mobil,” lanjut Agatha “Kamu jaga sikap sama mamah ya. Inget jangan sampai mamah atau papah tau kalau hubungan kita hanya sandiwara. Apalagi kalau sampai mereka tau kamu menikah dengan aku karena terpaksa,” bisik Alex. Melihat mobil sang mamah yang sudah didepan mata, Agatha langsung mengitari mobil tersebut dan masuk kedalam mobil. “Hati-hati ya ma,” ujar Alex. Dengan perlahan Alex mengemudikan mobilnya ke kantor. Agatha dan Alice pergi ke pusat perbelanjaan. Di sana mereka berbelanja. Agatha tidak segan-segan membeli beberapa baju yang cocok untuk Alice tentunya dengan brand yang terkenal dan harg
Read more
Bab 10 - Demam
Setelah Alex hilang dari pandangan matanya. Alice berlari meninggalkan dapur tersebut sambil menangis. Ia berlari menuju taman. “Aaaaaaaa.” Teriak Alice. Alice mejatuhkan dirinya di rerumputan hijau yang ada di taman itu. “Tuhan apa salahku? Sehingga aku yang harus menerima ini semua. Kau tau tuhan bukan aku yang menabrak mereka. Tapi kenapa aku di sini yang masih saja disalahkan. Bahkan sekarang aku justru menjadi tameng hubungan antara manusia sombong itu dengan kekasihnya. Kenapa semua ini terjadi pada ku, Tuhan? Apakah aku tak pantas untuk bahagia?” ucap Alice sambil setengah berteriak. Ia menangis memegangi dadanya yang terasa nyeri. “Bahkan aku selalu mengalah dengan kakakku. Aku selalu menuruti apa yang kedua orang tuaku inginkan tapi kenapa justru aku yang merasakan sakit seperti ini, Tuhan.” Lagi-lagi Alice hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang sangat tragis ini. Suasana malam ini menjadi semakin menambah mellow tatkala terdengar gemuruh petir yang sudah mulai kelu
Read more
DMCA.com Protection Status