Share

Bab 2 - Nikahkan Aku Dengan Putrimu!

Dengan langkah pelan dan ragu-ragu Alice mendekati Tuan itu.

“Hai! Apa kau keturunan siput sehingga cara jalanmu itu pelan sekali?” teriak pria itu.

“Maaf Tuan,” ucap Alice lirih.

Kini Alice tepat di depan sang tuan itu.

“Lihat aku dengan baik!” tegas pria itu sambil mencegkram rahang Alice.

“Aku Alexander Alfonso pengusaha nomor 1 di Negara ini. Dan sekarang kau telah salah karena bermasalah denganku. Akibat dari kebodohanmu kekasihku sampai koma!” ucap Alex.

Kenapa harus aku Tuhan, mengapa kedua orang tuaku tidak menyayangiku. Aku tidak salah Tuhan tolong aku.~ Alice Menangis dalam hatinya.

Dalam pandangan Alex, seorang Wanita berparas cantik dan manis yang sedang ia cengkram. Namun sayang jika ia kesal, baginya tak ada bedanya cantik atau tidak. Mereka sama-sama manusia bodoh yang telah bermasalah dengan dirinya.

“Pengawal! masukan dia ke dalam Gudang belakang. Kurung dia dan jangan beri dia makan sampai besok. Aku akan menentukan hukuman apa yang pantas untuknya besok!” titah Alex.

“Siap laksanakan, Tuan,” jawab para pengawalnya itu.

"Kerja bagus Rafa. Akanku transfer bonusmu malam ini juga. Kau boleh pergi sekarang," ujar Alex

Ya, pria berjas hitam yang tadi menjemput Alice adalah Rafa sang asisten pribadi sekaligus tengan kanan Alex di kantor.

"Baik Tuan terima kasih," jawab Rafa kemudian langsung berbalik untuk pulang ke rumahnya.

Namun di halaman depan mansion milik Alex, Rafa bertemu dengan Niko. Niko merupakan kepala penjaga sekaligus asisten Alex untuk mengurus segala sesuatu keperluan mansionnya.

"Siapa gadis cantik yang kau bawa, Raf?" tanya Niko.

"Dia gadis yang menabrak mobil Tuan Muda. Aku diperintahkan Tuan Muda untuk membawanya ke sini." jawab Rafa dengan tampang seriusnya.

"Ku lihat dia gadis baik-baik," ucap Niko.

"Jangan pernah menilai orang dari luarnya saja," ucap Rafa ketus.

"Santai saja Raf. Kenapa kau terlalu serius? Inikan hanya dugaanku saja," ucap Niko.

"Kalau kau merasa dia gadis baik-baik, maka lindungilah dia karena bisa saja dia akan habis ditangan Tuan Mudamu itu," ujar Rafa.

"Baiklah, hati-hati dijalan," ucap Niko pada Rafa yang sekarang sudah masuk ke dalam mobilnya.

Sebenarnya Rafa juga tidak tega saat melihat Alice yang menangis dengan raut wajahnya yang ketakutan tapi ini adalah tugas jadi mau tidak mau ia harus menjalankannya.

...

Kini Alice berada di ruangan yang sangat gelap. Ia tidak bisa melihat apapun, bahkan jika ada tikus, kecoa atau hewan lainnya ia sama sekali tidak melihatnya.

Tak selang berapa lama suara petir yang tadinya sudah mulai mereda ternyata kembali bersuara. Suara pecut yang sangat kencang membuat Alice ketakutan.

Ditengah derasnya hujan, mobil Alex justru meninggalkan kediamannya. Kini yang dia tuju adalah rumah sakit.

“Maafkan aku sayang karena gadis bodoh itu kau menjadi seperti ini. Tapi percayalah aku akan membalaskan rasa sakitmu. Aku akan membuatnya hidup segan mati pun tak mau. Aku akan membuat hidupnya bagaikan di neraka. Aku berjanji padamu sayang,” ujar Alex pada kekasihnya yang sedang terbaring koma di ranjang rumah sakit.

....

Pagi hari Alex memerintahkan beberapa pengawal untuk menjemput Ferdi secara paksa.

“Mau dibawa ke mana aku?” tanya Ferdi yang di jemput paksa di kediamannya pagi-pagi ketika mereka tengah menikmati sarapan.

“Tak usah banyak tanya. Kalau kau mau putrimu selamat, ikuti saja apa yang kami mau,” ucap salah satu pengawal itu.

Di kediaman Alex

“Niko!” teriak Alex.

“Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu?” ucap Niko

“Kau bangunkan gadis bodoh yang ada di gudang. Hari ini juga aku akan menikahinya,” titah Alex.

“Anda serius tuan?” tanya Niko untuk memastikan pendengarannya tidak salah.

“Aku yakin telingamu masih berfungsi dengan baik, NIKO!” tegas Alex.

"Ba...baik Tuan," jawab Niko dengan nada gagap.

Niko pun pergi kegudang belakang. Dilihatnya Alice yang masih tertidur dalam posisi meringkuk.

Sebenarnya Niko kasian pada gadis itu tapi apa boleh buat. Dia hanyalah menuruti perintah tuannya.

“Hai, Bangunlah ini sudah pagi,” ucap Niko dengan menempuk lengan Alice pelan.

Alice yang mendapatkan tepukan kecil langsung beranjak dari tidurnya. Setelah Alice membuka mata ternyata yang dilihat pertama kali adalah Niko, seketika Alice langsung merasa ketakutan.

“Tak usah takut, aku diperintahkan tuan muda untuk mengantarmu kepada pelayan yang akan membantumu untuk membersihkan badanmu dan membantumu untuk Bersiap-siap,” terang Niko

Alice mengernyitkan dahinya, “Bersiap-siap untuk apa?” tanya Alice.

"Kalau boleh tau siapa namamu?" tanya Niko.

"Alice," jawab Alice singkat.

“Baiklah Alice Pergilah dulu, jangan membuat tuan semakin marah,” jawab Niko.

Alice pun kemudian berjalan mengikuti Niko.

...

Di kediaman milik Alex, Ferdi sudah datang.

Ferdi langsung dihadapkan ke hadapan Alex.

Tentu dapat dengan mudah untuk Ferdi mengenali siapa lelaki yang sedang berdiri dihadapannya itu.

Seorang pembisnis muda yang telah sukses mengantarkan perusahaanya menjadi perusahaan no. 1 di Negeri ini.

“Tu..tu..tuan Alex,” ucap Ferdi dengan terbata bata. Dirinya sungguh takut karena lelaki di depannya ini selain jago dalam berbisnis dirinya juga dikenal dengan orang yang kejam dan tak pandang bulu dalam menghajar orang yang telah berani mengganggu dirinya dan keluarganya.

“Tuan Ferdi Lucio. Senang bertemu dengan anda. Meskipun tidak aku sangka pertemuan pertama kita merupakan pertemuan yang bisa dibilang tidak menyenangkan.” Alex menyeringai.

“Tuan Alex saya mohon jangan sakiti putri saya,” ucap Ferdi sambil mengatupkan kedua telapak tangannya memohon agar Alice dimaafkan.

“Kau tenang saja. Aku tidak akan menyakiti putrimu,” ucap Alex

Senyum sumringah tak lama terbit di bibir Ferdi, “Terima kasih, Tuan.”

“Tapi dengan dua pilihan,” lanjut Alex.

Seketika senyum di bibir Ferdi itu memudar.

“Kau serahkan seluruh hartamu kepadaku atau kau nikahkan aku dengan putrimu secara sirih sekarang juga,” tegas Alex.

“Tuan, tidak bisa begitu. Kau memberikan aku pilihan yang sulit. Putriku bukan barang yang bisa ditukar,” tolak Ferdi.

“Maka fikirkanlah. Hanya dua pilihan itu yang aku fikirkan sekarang dan aku ingin kau menjawabnya sekarang juga,” tegas Alex.

“Tapi bagaimana dengan tunangan Anda? Bukankah kau sudah bertunangan dengan Nona Mela?” tanya Ferdi.

“Kau rupanya sangat mengikuti gosip dikalangan pembisnis, Tuan Ferdi Lucio. Dan perlu kau tau, gara-gara putrimu yang bodoh itu kekasihku koma sampai sekarang!” teriak Alex.

“Tapi tidak bisa begitu. Jika kau menikah dengan putri ku, bisa saja kekasihmu itu sadar dari komanya. Jadi tolong jangan lakukan itu,” Ferdi mencoba untuk bernegosiasi dengan Alex.

“Maka serahkan saja hartamu pada ku,” Tegas Alex.

Dengan pertimbangan memikirkan kesejahteraan dirinya, istrinya dan putri sulungnya mau tidak mau Ferdi memilih pilihan kedua yaitu menikahkan Alice dangan Alex.

Alice yang sudah selesai didandani seperti pengantin langsung di bawa ke ruang tamu.

Alice dapat melihat papahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan Alex yang duduk diseberangnya, Alice pun langsung menghampiri sang papa dan memeluknya. Ferdi langsung berkaca kaca melihat putri yang yang sangat cantik yang sebentar lagi akan menjadi istri pengusaha kejam.

“Maafkan papah Alice. Papah gak punya pilihan lain,”ucap Ferdi.

“Maksud papah apa? Kenapa aku didandani seperti ini Pa?” tanya Alice.

“Sebentar lagi kau akan menikah dengan Tuan Alex,” ucap ferdi sambil mencoba menghapus air mata yang mengalir di pipi sang putri.

“Tapi kenapa, pah? Apa papah tidak sanggup ganti rugi? Alice gak mau menikah apalagi dengan orang kejam seperti dia, Pa,” ucap Alice.

“Jaga mulut mu gadis sialan! Atau kau dan keluargamu akan mendapatkan balasan yang setimpal dariku! Aan ku buat kau dan keluargamu menjari gembel di luaran sana!” teriak Alex yang tak terima dirinya di sebut demikian.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status