Share

Istri Misterius Milik CEO
Istri Misterius Milik CEO
Penulis: Albi

Bab 1 - Alice

“Mama tolong aku, aku tadi tidak sengaja menabrak orang dijalan Ma,” ucap Denira dengan suara bergetar dan wajahnya yang sudah pucat karena sangat ketakutan.

“Apa!” Ferdi kaget dengan apa yang telah dilakukan putinya, “Emang kamu tadi nyetirnya gimana si, Ra? kenapa sampai nambrak orang begini?” teriak Ferdi yang tak habis fikir oleh kelakuan sang anak sulungnya itu.

“Udah, Pah. Sini sayang duduk dulu. Cerita pelan-pelan ini ada apa?” tanya Febri berusaha untuk menenangkan Denira.

“Tadi pas pulang cuacanya hujan besar Ma, banyak petir, aku gak liat jalan terus gak sengaja aku nabrak mobil orang Ma,” Ucap Denira.

“Astaga Denira... Plakkkk,” teriak sang ayah dan langsung menampar pipi Denira.

“Papah cukup! Jangan tampar anak ku lagi,” bela Febri.

“Mah, Denira gak mau masuk penjara tolong Denira, Mah. Apa kata orang nanti kalau sampai tunangan Marvelo CEO Exa sampai dipenjara? Aku pasti bakal malu banget mah,” ujar Denira kepada sang mamah.

“Terus gimana kalau polisi melihat mobilmu dari CCTV yang ada di jalan? atau bisa saja orang itu mengenali mobilmu dan dia kesini bagaimana? Apa kau tidak berpikir sampai kesitu?” ucap Ferdi masih tidak menyangka akan ada hal yang seperti ini menimpa sang putri.

“Papah dan mamah masih bisa bilang kalau Alice yang menabrak mobil itu,” usul Denira.

“Nah itu mamah setuju,” ucap Febri menyetujui usulan Denira.

“Kalian tega melampiaskan kesalahan pada Alice yang tidak tau apa-apa? Di mana otak kalian, astagaaa,” ucap Ferdi.

“Lagian tidak ada salahnya, Pah. Masa depan Alice juga belum jelas, berbeda dengan Denira yang sudah pasti dinikahi oleh Bagas pengusaha terkaya 7 di Negeri ini,” ucap Febri.

Tiba tiba terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu dengan keras.

Tok tok tok

Suara gedoran pintu yang sangat keras.

Mereka saling melihat satu sama lain. Mereka takut kalau yang mendatangi rumah mereka ada sangkut paut nya dangan kecelakaan Denira.

Dengan rasa takut, Ferdi mencoba untuk membuka pintu rumahnya.

Dilihatnya tujuh orang berpakaian layaknya seorang bodyguard dan satu orang menggunakan pakaian kantor.

“Apakah kau yang mempunyai mobil ini?” tanya seorang pria yang memakai jas hitam tersebut dengan menunjukan foto yang ada di ponselnya.

“Saya tidak.…” Jawab Ferdi yang langsung dipotong oleh pria berjas hitam itu.

“Tak usah berbohong. Cepat katakan atau kalian sekeluarga yang akan mendapat balasannya!” ucap lelaki berjas hitam itu.

“Iya itu memang mobil saya tuan,” jawab Ferdi.

“Cepat katakan siapa orang bodoh yang tadi mengemudikan mobil mu sehingga menabrak mobil Tuan kami sampai Tuan kami dan tunangannya masuk rumah sakit! Katakan siapa orang bodoh itu!” tegas pria berjas hitam.

“Maafkan anak saya, anak saya tidak sengaja menabrak mobil tuannya anda,” ucap Ferdi sopan.

“Katakan putrimu yang mana yang telah menabrak tuanku,” ucap pria itu setelah melihat dibelakang pintu tak jauh dari sang papah berdiri, terlihat ada dua orang putri dan mamahnya.

“Dia yang telah menabrak Tuan Anda,” ucap Febri menunjuk kearah Alice.

Alice yang dituduh hanya menggelengkan kepala nya kecil sambil menangis dalam hati.

“Aku mohon maafkan anak saya. Jangan penjarakan dia. Kau bisa membawanya tapi jangan penjarakan dia,” ucap Febri.

Dengan cepat para bodyguard itu membawa Alice.

“Mamah ko ngomong gitu si? Alice gak tau apa-apa, Mah. Bahkan hari ini Alice belum pergi ke mana pun,” ucap Alice setengah berteriak.

“Pah, bilang sama orang-orang ini kalau Alice gak salah, Pah,” ujar Alice.

“Kau mau bawa ke mana putriku Tuan?” tanya Ferdi pada pria berjas hitam.

“Aku akan membawa nya pada Tuanku. Hanya dia lah yang dapat menentukan hukuman apa yang cocok untuk putrimu ini,” ucap pria itu kemudian pergi meninggalkan kediaman milik Ferdi Lucio.

Alice sampai di rumah besar yang sangat mewah. Sebelum memasuki rumah tersebut dapat Alice lihat puluhan penjagaan di sekeliling rumah mewah itu.

Pada saat Alice memasuki rumah tersebut. Ia disambut oleh beberapa orang pelayan.

“Silahkan, Tuanku sudah menunggumu,” ucap Pria berjas hitam.

Alice di arah kan oleh pria itu ke dalam ruang keluarga, dapat dilihat seorang pria yang sedang berdiri tegap dengan pelipisnya yang diperban.

Alice tak bisa menghentikan Air matanya. Ia sangat ketakutan.

“Kau gadis bodoh! Kemari kau!” ucap Tuan itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status