Alice menghembuskan nafasnya kasar.”Tapi sayangnya kau memang sudah ditakdirkan menunggu, sayang. Karena saat ini aku sedang datang bulan. Jadi maafkan aku sepertinya malam ini kau kurang beruntung.” Alice berusaha menahan tawanya.”Ah sial.” Alex mengusap rambutnya kasar.…Pagi ini masih seperti biasa, Alice bangun terlebih dahulu. Ketika ia membuka kelopak matanya Ia melihat Alex yang masih nyaman dengan dunia mimpinya.Melihat wajah tampan milik Alex, Alice pun teringat akan kebohongan yang dilakukannya semalam.Sebenarnya Alice sangat merasa bersalah karena telah membohongi suaminya dan menolak untuk memberikan haknya sebagai istri. Tapi semua ini ia lakukan demi untuk membentengi hatinya agar tidak jatuh lebih dalam kedalam cinta semu yang ia sendiri tidak yakin akan terus menerus tumbuh dan mekar.Alice mengecup kening Alex, ”Maafkan aku.”Hari ini Alice ingin menghidari kakak beradik yang selalu membuat hartinya gudah. Ia ingin pergi, toh bukankah kini Alice sudah diperbolehk
“Mama tolong aku, aku tadi tidak sengaja menabrak orang dijalan Ma,” ucap Denira dengan suara bergetar dan wajahnya yang sudah pucat karena sangat ketakutan.“Apa!” Ferdi kaget dengan apa yang telah dilakukan putinya, “Emang kamu tadi nyetirnya gimana si, Ra? kenapa sampai nambrak orang begini?” teriak Ferdi yang tak habis fikir oleh kelakuan sang anak sulungnya itu.“Udah, Pah. Sini sayang duduk dulu. Cerita pelan-pelan ini ada apa?” tanya Febri berusaha untuk menenangkan Denira.“Tadi pas pulang cuacanya hujan besar Ma, banyak petir, aku gak liat jalan terus gak sengaja aku nabrak mobil orang Ma,” Ucap Denira.“Astaga Denira... Plakkkk,” teriak sang ayah dan langsung menampar pipi Denira.“Papah cukup! Jangan tampar anak ku lagi,” bela Febri.“Mah, Denira gak mau masuk penjara tolong Denira, Mah. Apa kata orang nanti kalau sampai tunangan Marvelo CEO Exa sampai dipenjara? Aku pasti bakal malu banget mah,” ujar Denira kepada sang mamah.“Terus gimana kalau polisi melihat mobilmu dari
Dengan langkah pelan dan ragu-ragu Alice mendekati Tuan itu. “Hai! Apa kau keturunan siput sehingga cara jalanmu itu pelan sekali?” teriak pria itu. “Maaf Tuan,” ucap Alice lirih. Kini Alice tepat di depan sang tuan itu. “Lihat aku dengan baik!” tegas pria itu sambil mencegkram rahang Alice. “Aku Alexander Alfonso pengusaha nomor 1 di Negara ini. Dan sekarang kau telah salah karena bermasalah denganku. Akibat dari kebodohanmu kekasihku sampai koma!” ucap Alex. Kenapa harus aku Tuhan, mengapa kedua orang tuaku tidak menyayangiku. Aku tidak salah Tuhan tolong aku.~ Alice Menangis dalam hatinya. Dalam pandangan Alex, seorang Wanita berparas cantik dan manis yang sedang ia cengkram. Namun sayang jika ia kesal, baginya tak ada bedanya cantik atau tidak. Mereka sama-sama manusia bodoh yang telah bermasalah dengan dirinya. “Pengawal! masukan dia ke dalam Gudang belakang. Kurung dia dan jangan beri dia makan sampai besok. Aku akan menentukan hukuman apa yang pantas untuknya besok!” ti
Alice menangis kala Alex membawa-bawa nama keluarganya.“Ku mohon tuan jangan lakukan itu. Baik aku akan menikah dengan mu,” ucap Alice memohon.“Kau yakin Nak? Tapi papah khawatir, pasti nanti Tuan Alex tidak akan melepaskanmu sayang,” ucap Ferdi.“Gak papa pah, aku rela asal papah dan mamah bahagia. Alice rela pah,” ucap Alice berusaha membuat Ferdi yakin akan keputusannya..Setelah pernikahan itu terjadi, Ferdi pulang dengan wajah sedih dan putus asa. Ia sangat merasa terpukul. Ia tak tega jika harus merelakan putrinya dipersunting oleh lelaki sekejam Alexander Alfonso.“Kau gadis bodoh, kemari dan baca surat perjanjian ini, hafalkan lalu tanda tangani!”Surat perjanjian berisi peraturan dan apa saja yang harus Alice kerjakan selama menjadi istri Alex.- Tidak diperbolehkan memanggil Alexander Alfonso dengan nama. Wajib memanggil Alexander Alfonso dengan sebutan Tuan Muda.- Harus bangun dipagi hari dan membersihkan rumah, memasak, dan mengurus kebun.- Tidak diperkenankan makan di
Setelah menjenguk Meli, Alex dan Askara pergi ke kediaman Alex. Askara memang sering main ke rumah Alex tapi sebelum Meli memutuskan untuk tinggal bersama dengan Alex.Saat Askara ingin ke dapur untuk mengambil minum, dari kejauhan terlihat Bi Ayem sedang mencuci peralatan masaknya dan piring-piring kotor.Doooorrr Teriak Askara sambil menepuk Bi Ayem.“Ih si Aden bikin jantung bibi mau copot aja,” ucap Bi Ayem.Askara hanya menyengir saja.“Aden baru keliatan, kemana aja atuh, Den?” tanya Bi Ayem.“Hehehe abis kalau mau kesini males ada Meli. Yang ada saya jadi nyamuk entar,” ujar Askara.“Si aden bisa aja. Makanya atuh Den cari pacar. Tapi cari pacarnya jangan seperti Non Meli ya Den hehe," ujar Bi Ayem.“Si Bibi bisa aja. Ya enggak lah ogah saya Bi pacaran sama nenek sihir,” bisik Askara."Hehehe Si Aden bisa aja. Gitu gitu Tuan Alex demen, Den."“Dia aja yang lagi Bucin hahahaha... By the way Bi, laper nih ada makanan apa?” tanya Askara.Dilihatnya ada Semangkuk sayur sop dan Ayam
Setelah Bi Ayem dan Niko keluar, Alice meringkuk di kasurnya Ia menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri.“Tidak Alice, kamu harus terus bertahan. Aku yakin kamu pasti bisa melewati semua cobaan ini. Kamu gak salah, kamu gak pernah nabrak Non Meli. Kamu harus yakin cepat atau lambat pasti kebenaran akan terbongkar,” ucap Alice lirih.Pagi sudah tiba, Alex sudah rapi dengan setelan kerjanya.Seperti biasa, tempat yang ia tuju sebelum berangkat ke kantor adalah meja makan.Alex melihat hanya ada Bi Ayem dan beberapa pelayan yang melayaninya pagi ini. Itu berarti Alice masih berada di dalam kamar mandi sejak semalam.Dengan Langkah cepat Alex langsung menuju kamar Alice dan membuka pintu kamar mandi Alice.Dilihatnya Alice yang masih Menekuk lututnya dan duduk dilantai kamar mandi.“Keluarlah,” titah Alex dan langsung meninggalkan kamar Alice.Flashback OnSemalam ketika Alice selesai mengganti bajunya dengan di bantu Bi Ayem, Alice meminum teh buatan Niko.“Bi bagaimana kalau Tuan Muda
Di ruangan Alex, tampak seorang wanita paruh baya tengah duduk di kursi kebesaran milik Alex.Wanita itu memutarkan kursinya hingga keadaan kursi membelakangi meja kerja Alex.Ia duduk bersantai sambil menunggu sang punya ruangan itu datang.“Anak kurang ajar, bos macam apa dia ini jam segini belum datang. Dan apa ini? bahkan dia membuatku menunggu cukup lama,” ucap wanita paruh baya itu lirih sambil melihat jam yang ada dipergelangan tangannya.Tak lama, terdengar suara pintu ruangan itu terbuka. Dengan cepat Wanita itu memutar kursinya.“Mama, ngapain mama disini?” tanya Alex melihat mamanya yang sedang duduk di bangku kebesarannya.Ya wanita paruh baya itu adalah Agatha Alfonso, sang ibunda dari Alex Alfonso dan suaminya bernama Martin Alfonso.“Sepertinya anakku tidak suka dengan kedatangan mamanya yang cantik ini?” ujar Agatha.“Ayolah Ma, katakan saja ada kepentingan apa mama kemari. Karena Alex sudah tau kebiasaan mama kalau datang ke kantor Alex. Kalau tidak karena pamit akan
Di ruang makan kediaman Martin Alfonso suasana terasa hening. Baik Agatha maupun Martin sama-sama terdiam, disana terlihat tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka.Ditengah makan malam yang hening. Diam-diam Agatha menatap Alice dengan tajam. Diperhatikannya gadis cantik dengan parasnya yang manis dan bermata coklat bening yang sedang tersenyum cangung kearahnya.Di Tengah kecanggungan Alice, Alice tetap berusaha untuk menampilkan senyum manisnya kearah Agatha. Sedari tadi jantungnya serasa berdetak sangat kencang. Bagaimana tidak jika sedari Alice datang pandangan Agatha tak pernah lepas dari dirinya. Jantungny seakan terbelah oleh penglihatan Agatha yang sangat tajam itu.“Mah,” panggil Alex yang berusaha ingin mengalihkan pandangan mamahnya yang sedari tadi tidak beralih menatap Alice.Alex tidak ingin Alice ketahuan berpura-pura menjadi pacarnya. Namun belum sempat Alex melanjutkan kata-katanya, perkataanya sudah terlebih dahulu dipotong oleh sang mamah.“Alice, kamu mau