Share

Bab 10 - Demam

Setelah Alex hilang dari pandangan matanya. Alice berlari meninggalkan dapur tersebut sambil menangis. Ia berlari menuju taman.

“Aaaaaaaa.” Teriak Alice.

Alice mejatuhkan dirinya di rerumputan hijau yang ada di taman itu.

“Tuhan apa salahku? Sehingga aku yang harus menerima ini semua. Kau tau tuhan bukan aku yang menabrak mereka. Tapi kenapa aku di sini yang masih saja disalahkan. Bahkan sekarang aku justru menjadi tameng hubungan antara manusia sombong itu dengan kekasihnya. Kenapa semua ini terjadi pada ku, Tuhan? Apakah aku tak pantas untuk bahagia?” ucap Alice sambil setengah berteriak.

Ia menangis memegangi dadanya yang terasa nyeri.

“Bahkan aku selalu mengalah dengan kakakku. Aku selalu menuruti apa yang kedua orang tuaku inginkan tapi kenapa justru aku yang merasakan sakit seperti ini, Tuhan.” Lagi-lagi Alice hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang sangat tragis ini.

Suasana malam ini menjadi semakin menambah mellow tatkala terdengar gemuruh petir yang sudah mulai kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status