Dikantor Alex hanya berjalan mondar mandir sepeti setrikaan. Entah apa yang mengganjal dalam benaknya saat ini.Sedari tadi Rafa hanya bisa memperhatikan tuannya sambil sesekali mendengarkan ocehan tak jelas dari sang bos.” Aaaa. Sial sial sial.” lagi lagi dan lagi Alex hanya mengacak acak rambutnya kasar.”Sekarang katakan Rafa, apa yang gue harus lakukan. Katakann cepat.” Ujar Alex sambil memegang kedua lengan Rafa dan menggoyangkan badan rafa untuk meminta jawaban.Alex pun kembali mondar mandir tak jelas.”Tuan tunggu. Kau ini kenapa sebenarnya. Mengapa pagi pagi bengini kau sudah seperti orang kasmaran yang cintanya bertepuk sebelah tangan.” Ucap Rafa.”Hah apa kau bilang ?.” tanya Alex”Apa ?. yang mana ?. kau sedang kasmaran ?.” Tanya Rafa”Bukan, kata katamu yang setelah itu.”” Cintamu bertepuk sebelah tangan ?.””Nah itu dia. Tidak mungkin kan seorang pengusaha terkaya seperti aku ini bertepuk sebelah tangan ?. Tapi Raf pernah tidak kau membuat seseorang menangis ?. sampai
Alice telah selesai membersihkan badannya”Astaga Alice, mengapa kau bodoh sekali tidak membawa pakaian ganti.” ujar Alice merutuki kebodohan dirinya sendiri.Sebenarnya antara ruang Walk in Closed dan kamar mandi menyambung dan hanya dibatasi oleh pintu tapi Alice lupa menanyakan password handel pintu tersebut.”Kayaknya tadi tuan gak ada deh. Jadi kayaknya aman juga kalau aku keluar cuma pakai handuk. Ya mau gimana lagi, kalo kebanyakan mikir yang ada nanti malah tuan keburu pulang.” Lirih AliceSetelah memakai handuk yang dililitkan di tubuh bagian atasnya hingga ke setengah pahanya dengan pelan dan hati-hati Alice membuka pintu kamar mandi dan mengintip keadaan kamar itu.Dirasa tidak ada seorangpun dikamar itu dengan cepat Alice langsung keluar dari kamar mandi. Saat langkahnya hendak memasuki walk in closet tiba tibaCeklekSuara pintu kamar terbuka“Aaaaaakkkkkk.” Teriak Alice“Tuan, kenapa kau tak mengetuk pintu dulu sebelum masuk kekamar.” Ujar Alice”Kenapa aku harus mengetu
Ditengah keheningan makan malam mereka tiba tiba suara Alex menghentikan kecanggungan ituEkhemm“Oh ya malam ini aku sudah meminta Bi Ayem untuk pindahkan semua barang-barang mu ke kamarku. Ingat Semuanya (Menegaskan pada kata semuanya), tapi kalau barangmu yang tidak layak aku meminta Bi Ayem untuk tak usah dipindahkan. Aku tak mau kamarku menjadi tempat barang kuno nantinya. Hari ini kamar yang pernah kau tempati itu harus kosong, tak ada barang-barangmu satupun.” Ujar Alex“Tapi tuan kenapa ?.” Tanya Alice“Karena kau sekarang istriku. Dan sekarang aku meminta mu untuk stop memanggil aku tuan. Berikan aku panggilan yang lain.“Contohnya seperti apa ?.” Tanya Alice“Terserah kau.”Kenapa dia jadi begini sih. Bikin susah orang aja malem-malem~Gerutu Alicr dalam hatinya.“Oke. Aku panggil kak saja ya tuan.” Usul Alice“Oh tidak tidak, tidak bisa begitu. Cari yang lain” Tolak AlexEnak saja dia mau menyamakan panggilan untuk aku dengan Askara dan Niko.~Kata Alex dalam hatinya.“Yah, s
Selesai mereka sarapan Bersama Alice dengan mengumpulkan mental yang kuat akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Alex“Sa sa yang, Bo leh gak kalau malam I ni aku menghadiri acara pertungan kakak ku ?.” Ucap Alice dengan terbata bata karena ketakutannya“Aku tidak bisa. Malam ini aku ada meeting penting dan tidak bisa di undur.” Jawab Alex sambil mengelap mulutnyaAneh, aku kan izin bukan mengajak ~ Batin Alice“eeemmmm tapi kan aku bisa pergi sendiri sayang. Boleh ya ?. Aku janji tidak akan pulang telat. Aku akan pulang sebelum kau pulang sayang.” Ucap Alice berusaha untuk membujuk Alex“Tidak !. Kau tidak boleh pergi sendiri ! lagian kau tau dari mana kalau kakakmu nanti malam akan bertunangan ?. Bukankah aku sudah melarangmu untuk berhubungan dengan keluargamu itu !.” Ucap Alex“Kemarin ada undangan untuk kita. Info dari penjaga mamahku sendiri yang mengantarnya sewaktu kita sedang pergi keluar.”“Tidak bisa !.”“Tapi sayang ini kan acara keluarga ku. Bagaimana pun merek
Alex merasa kesal karena sampai detik ini sejak Alex memerintahkan Rafa untuk mengikuti Alice ke pesta pertunangan keluarga Alice, namun tak ada laporan sedikitpun dari Rafa.Karena merasa kesal dan tak sabar menunggu kabar dari Rafa, Alex pun langsung mengambil benda pipih di saku celananya dan mengirim sebuah pesan singkat untuknya.“Kau Raf dasar sialan, aku memintamu untuk mengikuti gadis itu dan selalu mengupdate kabar tentangnya. Tapi kenapa hingga saat ini kau belum juga mengirimku apapun !. Rupanya kau sudah mulai bosan bekerja denganku Raf!.” Pesan yang Alex kirim pada Rafa.Sedangkan di tempatnya Rafa yang membaca pesan dari atasannya langsung bertepuk jidat, mengapa dirinya sampai lupa pada tugas utamanya.Karena tak mau bosnya itu bertambah marah sehingga dengan segera Rafa mengambil gambar dan video Alice dan mengirimkannya pada Alex.Mata Alex langsung terbelalak saat mendapati sebuah video dimana Alice sedang berdiri dengan kakaknya sedangkan tepat disamping Alice ada A
Pagi hari telah tiba. Seperti biasa Alice melakukan kegiatannya.Tak seperti hari sebelumnya, pagi ini tampak pandangan Alice kosong, raganya memang didapur tapi mengapa tatapannya itu entah kemana.Sehingga saat dirinya akan mengiris wortel untuk membuat sop, tanpa sadar dia menggores jari telunjuknya sendiri dengan pisau, sehingga terlihat darah keluar cukup banyak.“Alice !. Apa yang kau lakukan hah ?. Kau ingin memotong jarimu sendiri karena memotong dalam keadaan melamun. iya ?.” Tanya Alex langsung menghisap jari yang mengeluarkan darah tersebut.“Kau begitu ceroboh Alice.” Pekik AlexSedangkan Alice ditempat nya justru tersenyum sambil memperhatikan Alex dengan seksama dari jarak yang sangat dekat itu.“Bi Ayem, hari ini kau ambil alih semua tugas Alice. Hari ini alice akan istirahat dikamar.” Ujar Alex“Tanganmu yang teriris mengapa otakmu yang justru harus diobati ?. Aneh gak ada apa-apa tiba-tiba senyum senyum sendiri.”“Gak papa” Jawab Alice lirih sambil menahan tawanya.B
Alex berjalan dengan langkah yang sangat cepat menuju keruangannya.“Rafa, keruanganku sekarang juga !.” Seru Alex saat melewati Rafa yang sedang berdiri menyambut dirinya.“Apa kau sudah bosan bekerja dengan ku Raf ?.” Tanya AlexHuftt salah apa lagi ini saya tuhan ~ Batin Rafa.“Kau masih belum sadar juga akan kesalahanmu ?.” Tanya Alex“Maaf Tuan kalau memang saya ada salah.” Pasrah Rafa.“Biar ku jelaskan apa kesalahanmu !. Kenapa kau tadi malam membiarkan Alice dekat dengan laki-laki lain ?. Bukankah perintahku sudah jelas Raf kalau Alice tidak boleh dekat dengan pria manapun ?.” Ujar Alex.“Apakah yang dimaksud Tuan adalah Askara ?.” Tanya Rafa.Alex hanya diam menatap Rafa tajam.Oke sekarang Rafa mengerti.“Jadi begini Tuan, bukannya waktu itu kau memerintahkanku untuk tidak membiarkan Nyonya muda untuk dekat dengan sembarang orang ?. Sedangkan Tuan Askara itu jelas tuan aku mengenalnya bahkan kau juga sangat mengenalnya juga. Bahkan kita sudah sejak lama bertemen Tuan.” Jawab
“Apa kau sekarang sudah lapar ?.” Tanya Alex“Sepertinya iya.” Jawab Alice“Apa kau tau rasa lapar ?. sampai-sampai kau menjawab hal yang tidak pasti.” Ketus Alex.Sabar Alice. kalau bukan kritis bukan Alex Namanya. ~ Batin Alice.“Kau mau makan dimana ?.” Tanya Alex.“Aku mau makan di café Chori-chori.” Jawab Alice dengan sangat excited.“Berhentilah bersikap seperti anak kecil Alice.” Ujar Alex langsung mengarah menuju left.Alice mematung. Benarkah ini laki-laki yang dulu pernah menyiksanya ?. Alice tersenyum manis. Dia Bahagia sekarang penderitaanya berangsur berkurang.Hidup Bersama orang yang tidak kita cintai setidaknya lebih baik dari pada harus tinggal dengan laki-laki yang tidak mencintai kita sekaligus menyakiti hati dan fisik kita.Sesampainya di café Chori-chori Alice langsung memesan Shouffle tiramisu dengan toping red velvet kesukaanya.“Apa aku tidak akan makan makanan yang normal ?.” Tanya Alex“Maksudmu makanan yang aku pilih tidak normal ?.” Alice berbalik tanya pad