Ditengah keheningan makan malam mereka tiba tiba suara Alex menghentikan kecanggungan ituEkhemm“Oh ya malam ini aku sudah meminta Bi Ayem untuk pindahkan semua barang-barang mu ke kamarku. Ingat Semuanya (Menegaskan pada kata semuanya), tapi kalau barangmu yang tidak layak aku meminta Bi Ayem untuk tak usah dipindahkan. Aku tak mau kamarku menjadi tempat barang kuno nantinya. Hari ini kamar yang pernah kau tempati itu harus kosong, tak ada barang-barangmu satupun.” Ujar Alex“Tapi tuan kenapa ?.” Tanya Alice“Karena kau sekarang istriku. Dan sekarang aku meminta mu untuk stop memanggil aku tuan. Berikan aku panggilan yang lain.“Contohnya seperti apa ?.” Tanya Alice“Terserah kau.”Kenapa dia jadi begini sih. Bikin susah orang aja malem-malem~Gerutu Alicr dalam hatinya.“Oke. Aku panggil kak saja ya tuan.” Usul Alice“Oh tidak tidak, tidak bisa begitu. Cari yang lain” Tolak AlexEnak saja dia mau menyamakan panggilan untuk aku dengan Askara dan Niko.~Kata Alex dalam hatinya.“Yah, s
Selesai mereka sarapan Bersama Alice dengan mengumpulkan mental yang kuat akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Alex“Sa sa yang, Bo leh gak kalau malam I ni aku menghadiri acara pertungan kakak ku ?.” Ucap Alice dengan terbata bata karena ketakutannya“Aku tidak bisa. Malam ini aku ada meeting penting dan tidak bisa di undur.” Jawab Alex sambil mengelap mulutnyaAneh, aku kan izin bukan mengajak ~ Batin Alice“eeemmmm tapi kan aku bisa pergi sendiri sayang. Boleh ya ?. Aku janji tidak akan pulang telat. Aku akan pulang sebelum kau pulang sayang.” Ucap Alice berusaha untuk membujuk Alex“Tidak !. Kau tidak boleh pergi sendiri ! lagian kau tau dari mana kalau kakakmu nanti malam akan bertunangan ?. Bukankah aku sudah melarangmu untuk berhubungan dengan keluargamu itu !.” Ucap Alex“Kemarin ada undangan untuk kita. Info dari penjaga mamahku sendiri yang mengantarnya sewaktu kita sedang pergi keluar.”“Tidak bisa !.”“Tapi sayang ini kan acara keluarga ku. Bagaimana pun merek
Alex merasa kesal karena sampai detik ini sejak Alex memerintahkan Rafa untuk mengikuti Alice ke pesta pertunangan keluarga Alice, namun tak ada laporan sedikitpun dari Rafa.Karena merasa kesal dan tak sabar menunggu kabar dari Rafa, Alex pun langsung mengambil benda pipih di saku celananya dan mengirim sebuah pesan singkat untuknya.“Kau Raf dasar sialan, aku memintamu untuk mengikuti gadis itu dan selalu mengupdate kabar tentangnya. Tapi kenapa hingga saat ini kau belum juga mengirimku apapun !. Rupanya kau sudah mulai bosan bekerja denganku Raf!.” Pesan yang Alex kirim pada Rafa.Sedangkan di tempatnya Rafa yang membaca pesan dari atasannya langsung bertepuk jidat, mengapa dirinya sampai lupa pada tugas utamanya.Karena tak mau bosnya itu bertambah marah sehingga dengan segera Rafa mengambil gambar dan video Alice dan mengirimkannya pada Alex.Mata Alex langsung terbelalak saat mendapati sebuah video dimana Alice sedang berdiri dengan kakaknya sedangkan tepat disamping Alice ada A
Pagi hari telah tiba. Seperti biasa Alice melakukan kegiatannya.Tak seperti hari sebelumnya, pagi ini tampak pandangan Alice kosong, raganya memang didapur tapi mengapa tatapannya itu entah kemana.Sehingga saat dirinya akan mengiris wortel untuk membuat sop, tanpa sadar dia menggores jari telunjuknya sendiri dengan pisau, sehingga terlihat darah keluar cukup banyak.“Alice !. Apa yang kau lakukan hah ?. Kau ingin memotong jarimu sendiri karena memotong dalam keadaan melamun. iya ?.” Tanya Alex langsung menghisap jari yang mengeluarkan darah tersebut.“Kau begitu ceroboh Alice.” Pekik AlexSedangkan Alice ditempat nya justru tersenyum sambil memperhatikan Alex dengan seksama dari jarak yang sangat dekat itu.“Bi Ayem, hari ini kau ambil alih semua tugas Alice. Hari ini alice akan istirahat dikamar.” Ujar Alex“Tanganmu yang teriris mengapa otakmu yang justru harus diobati ?. Aneh gak ada apa-apa tiba-tiba senyum senyum sendiri.”“Gak papa” Jawab Alice lirih sambil menahan tawanya.B
Alex berjalan dengan langkah yang sangat cepat menuju keruangannya.“Rafa, keruanganku sekarang juga !.” Seru Alex saat melewati Rafa yang sedang berdiri menyambut dirinya.“Apa kau sudah bosan bekerja dengan ku Raf ?.” Tanya AlexHuftt salah apa lagi ini saya tuhan ~ Batin Rafa.“Kau masih belum sadar juga akan kesalahanmu ?.” Tanya Alex“Maaf Tuan kalau memang saya ada salah.” Pasrah Rafa.“Biar ku jelaskan apa kesalahanmu !. Kenapa kau tadi malam membiarkan Alice dekat dengan laki-laki lain ?. Bukankah perintahku sudah jelas Raf kalau Alice tidak boleh dekat dengan pria manapun ?.” Ujar Alex.“Apakah yang dimaksud Tuan adalah Askara ?.” Tanya Rafa.Alex hanya diam menatap Rafa tajam.Oke sekarang Rafa mengerti.“Jadi begini Tuan, bukannya waktu itu kau memerintahkanku untuk tidak membiarkan Nyonya muda untuk dekat dengan sembarang orang ?. Sedangkan Tuan Askara itu jelas tuan aku mengenalnya bahkan kau juga sangat mengenalnya juga. Bahkan kita sudah sejak lama bertemen Tuan.” Jawab
“Apa kau sekarang sudah lapar ?.” Tanya Alex“Sepertinya iya.” Jawab Alice“Apa kau tau rasa lapar ?. sampai-sampai kau menjawab hal yang tidak pasti.” Ketus Alex.Sabar Alice. kalau bukan kritis bukan Alex Namanya. ~ Batin Alice.“Kau mau makan dimana ?.” Tanya Alex.“Aku mau makan di café Chori-chori.” Jawab Alice dengan sangat excited.“Berhentilah bersikap seperti anak kecil Alice.” Ujar Alex langsung mengarah menuju left.Alice mematung. Benarkah ini laki-laki yang dulu pernah menyiksanya ?. Alice tersenyum manis. Dia Bahagia sekarang penderitaanya berangsur berkurang.Hidup Bersama orang yang tidak kita cintai setidaknya lebih baik dari pada harus tinggal dengan laki-laki yang tidak mencintai kita sekaligus menyakiti hati dan fisik kita.Sesampainya di café Chori-chori Alice langsung memesan Shouffle tiramisu dengan toping red velvet kesukaanya.“Apa aku tidak akan makan makanan yang normal ?.” Tanya Alex“Maksudmu makanan yang aku pilih tidak normal ?.” Alice berbalik tanya pad
“Apa kau sekarang sudah lapar ?.” Tanya Alex“Sepertinya iya.” Jawab Alice“Apa kau tau rasa lapar ?. sampai-sampai kau menjawab hal yang tidak pasti.” Ketus Alex.Sabar Alice. kalau bukan kritis bukan Alex Namanya. ~ Batin Alice.“Kau mau makan dimana ?.” Tanya Alex.“Aku mau makan di café Chori-chori.” Jawab Alice dengan sangat excited.“Berhentilah bersikap seperti anak kecil Alice.” Ujar Alex langsung mengarah menuju left.Alice mematung. Benarkah ini laki-laki yang dulu pernah menyiksanya ?. Alice tersenyum manis. Dia Bahagia sekarang penderitaanya berangsur berkurang.Hidup Bersama orang yang tidak kita cintai setidaknya lebih baik dari pada harus tinggal dengan laki-laki yang tidak mencintai kita sekaligus menyakiti hati dan fisik kita.Sesampainya di café Chori-chori Alice langsung memesan Shouffle tiramisu dengan toping red velvet kesukaanya.“Apa aku tidak akan makan makanan yang normal ?.” Tanya Alex“Maksudmu makanan yang aku pilih tidak normal ?.” Alice berbalik tanya pad
Hai Nyonya muda Alice. Kenapa kau selalu sendirian ?. Mau aku temani ?.” Tanya Niko Yang melihat Alice sedang duduk ditaman sambil memang novel yang sedang ia baca.“Kak, kau mengagetkanku saja. Kau sedang meledakku atau apa ?. Kau biasanya memanggilku Alice saja, kenapa sekarang berubah ?.” Tanya Alice.“Tidak Nyonya muda, sekarang tak boleh seperti itu lagi. Tuan Alex sudah melarangku memanggil namamu saja. Kami semua yang ada disini diperintahkan untuk memanggilmu dengan sebutan Nyonya Muda Alice. Termasuk Aku dan Bi Ayem juga harus memanggilmu dengan sebutan itu.” Ucap Niko.“Maka panggil aku Alice saja ketika kau hanya sedang bersamaku saja. karena sekarang tuan Alex mu itu juga sedang tidak ada disini.” Ujar Alice.“Tidak bisa, bagaimana kalau tuan sampai tahu ?.” Tanya Niko“Tuan Alex akan tau saat dirinya tak sengaja mendengar atau sengaja di beri tahu. Kak, Kau yang menemaniku disaat aku sulit. Disaat Tuan Alex belum berubah baik kepadaku seperti sekarang ini. Kau membuat aku