Share

Keluar dari rumah utama Oswald.

"Ayah, ibu tidak mati."

"Tidak, ibu tidak pernah meninggalkanmu. Ibu tidak pernah lari apa lagi tinggal di Kota G."

"Tanda tangan itu palsu!"

"Ayah, renungkan. Cinta ibu padamu, kau tahu seberapa besar itu. Ayah lah yang menyakiti ibu."

Elden tak bergerak, menatap langit malam dengan resah. Ucapan demi ucapan Chana terngiang. Selama beberapa hari Chana tinggal di rumah utama, setiap hari putrinya itu selalu mengatakan hal yang membuat rindunya pada Kelsyana menyeruak keluar. Tangannya meremas sebuah kalung dengan liontin berlian kecil berwana Ruby. Wajah Kelsyana terbayang riang di pelupuk matanya. Keraguan terlintas di benaknya.

"Kelsya, apakah kau benar-benar tidak meninggalkanku? Aku menyakitimu. Benar, akulah yang menyakitimu." Penghianatan yang pernah dia lakukan terbayang. Dia tanpa sadar menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian kejam yang pernah dia torehkan.

Elden mencium kalung dalam genggamannya sekali lagi, cinta di hatinya yang dipaksa hilang kini menyala kembali. Terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ona Carolina
Kapan bab barunya....lama2 lumutan nih nunggunya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status