Share

Part 31

Part 31

Aku termenung memikirkan perkataan Bu Menik barusan, kucoba mengingat-ingat, apa memang aku pernah berseteru dengan Rina? Masa iya, aku secemen itu melabrak seorang wanita.

Lamunanku langsung buyar begitu Lek Anik menyebutkan nominal yang harus kubayar untuk belanja hari ini. Selesai membayar aku buru-buru pulang, karena matahari mulai merangkak naik, bisa terlambat kerja aku. Biarlah nanti kuingat-ingat lagi apa benar yang dikatakan Bu Menik tadi.

Sampai di rumah terlihat Tami sudah bangun dan menantiku di teras rumah. Aku langsung mengangsurkan kresek belanjaan pada Tami, dan bergegas siap-siap mandi.

"Ya ampun, Baaang ... Kok beli ayam, sih? Di rumah juga banyak ayam kita," protes Tami sebelum aku masuk ke kamar mandi.

Aku sudah bisa menebak, Tami pasti bakal protes dengan apa yang aku beli.

"Ayam kita banyak pun, tapi kamu gak pernah ngizinin buat dipotong, kan? Ya buat apa?" Tandasku.

"Kan pernah juga kita m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status