Share

Part 41

Part 41

"Di-dini ... Kamu kok pulang?" Tanya Bang Rahmad dengan gugup lalu melepaskan tangannya dari tubuhku.

"Kenapa emangnya? Aku gak boleh pulang gitu? Biar Ayah bisa mesra-mesraan sama dia?" Tandas Dini sambil menunjukku. Dasar tak ada sopan santunnya, membahasakan aku yang sebagai bibinya dengan sebutan 'dia'. Lagian, Bang Rahmad juga salah memberi pertanyaan yang ambigu.

"Bukan begitu, Din. Ini gak seperti yang kamu pikirkan. Ayah tadi mau ke dapur, mau minum. Bik Tami pikir, Ayah pergi sama Mama kamu, makanya dia keluar begitu. Dia terkejut karena lihat Ayah, makanya lari terus kepleset. Ayah pun refleks menangkapnya," ujar Bang Rahmad panjang lebar. Ternyata ia termakan dramaku. Ia kira kejadian tadi benar-benar kebetulan rupanya.

Aku memilih pergi ke kamar untuk memakai baju. Malas menanggapi segala pertanyaan dari bocah itu. Dari ruang tengah masih saja kudengar Bang Rahmad mencoba menjelaskan, dan meminta Dini tak mengadukan ke mamanya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status