Share

Perempuan Murahan

“Aku di sini saja, Mas,” tolak Syera saat Tama menarik tangannya.

Syera tak ingin mengganggu waktu Tama dan Elvina yang mungkin ingin mengobrol banyak dengan Kirana. Apalagi dirinya hanyalah orang luar yang tidak memiliki kepentingan sama sekali. Lebih baik ia diam di mobil saja sampai Tama dan Elvina kembali.

“Tidak boleh, kamu harus ikut,” paksa Tama seraya membuka pintu mobil lebih lebar dan kembali menarik Syera keluar dari sana. “Elvina tidak akan mau ikut kalau kamu tidak ikut. Seperti saat ulang tahunnya waktu itu, dia rewel terus karena kamu tidak ada.”

Walaupun sebenarnya keberatan, Syera terpaksa ikut turun dan membiarkan Tama menggandeng tangannya. Ia baru tahu kalau Kirana dimakamkan di tempat pemakaman ini. Padahal jaraknya masih cukup jauh dari pusat kota juga kediaman mereka. Entah kenapa malah tempat ini yang dipilih, padahal lebih memudahkan untuk berziarah jika tempatnya dekat.

“Dulunya tanah ini memang milik keluarga Kirana. Namun, sudah lama dikelola sebagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status