Share

Ulah Hamida

“Kakak cantik sekali!” ujar gadis itu pada Ayesha sambil meraba-raba wajahnya.

Ayesha membiarkan saja gadis itu melakukan apa yang dia ingin. Merasa bersalah sudah sempat berpikir buruk tentang Farin.

Tadi, begitu Hilbram mengenalkannya pada Farin, gadis itu terlihat begitu terkesan dengan senyum tulus Ayesha. Karenanya selalu menempel saja pada Ayesha.

“Farin, nanti Kak Ayeshanya tidak nyaman, lho!” Papa Farin mencoba menarik tubuh putrinya dari Ayesha

“Tidak apa, Om. Biar aku bujuk Farin agar ikut makan malam juga.”

Ayesha mencoba menenangkan Farin agar tidak berlebihan mengekspresikan perasaannya. Dia tentu memiliiki pengetahuan tentang menghadapi gadis itu. Seorang guru selalu dibekali ilmu psikologi untuk mendidik anak.

“Jangan, Sha! Farin tidak boleh gabung dalam makan bersama keluarga.”

“Tidak boleh begitu, Om. Farin juga butuh sosialisasi dan interaksi agar bisa belajar bersikap baik.”

Ayesha terlihat tidak sepakat. Itu namanya diskriminasi. Dia akan membujuk Hilbra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status