Share

Terusir Secara Terhina

"Arga!"

"Astaga, ganggu aja. Mau apa sih dia ke sini!" Arga berdecak kesal, begitu juga denganku.

Kami bangkit bersama dan menghadap ke arah ibu tiriku yang sedang berjalan menuju teras.

"Hei. Kenapa semua harta juragan Amran kamu jual semua? Ha!"

"Memangnya apa urusan Anda dengan harta papa? Itu uang papa dan aku adalah anaknya," sahut Arga.

"Tapi Sinta juga berhak atas harta itu," engah ibu.

"Sinta juga sudah meninggal. Jadi, hanya aku yang berhak," balas Arga yang memang benar seperti itu kenyataannya. Hanya ibu saja yang gila akan harta, makanya dia mengusik.

"Dasar menantu jahat! Nggak mikirin mertua."

"Anda hanya mantan mertua, jadi jangan harap aku akan memberikan warisan papa itu pada Anda. Sepeser pun tidak akan!"

Ibu meradang mendengar penuturan dari Arga. Dia tidak terima kalau harta papa mertua dijual semua.

"Jahat kamu Arga!" Ibu menunjuk-nunjuk ke arah Arga.

"Cukup, Bu!" bentak Arga ketika ibu mulai tak terkendali.

"Jika sampai tangan ini menyentuh aku dan Salma. Maka a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status