Share

Menahan Hati

Ardian terkejut mendengar permintaan Zulaika. Dia menatap wajah itu. Wajah yang sangat cantik, selalu mempesona dirinya. Dia terus menatap Zulaika yang sangat berharap dirinya mengatakan, iya. Ardian sekali lagi mencium bibir kemerahan di hadapannya. Bibir yang sama sekali tidak bisa membuatnya tenang jika bersatu dengan Arman.

Ardian menyatukan keningnya. Dia memejamkan kedua matanya. Memikirkan permintaan Zulaika.

"Jadi kau tidak mau?" bisik Zulaika. "Aku akan pergi," lanjutnya sambil mendorong kuat tubuh Ardian. Tuan Muda menahannya.

"Aku tadi menunggumu. Kau memberikan pesan itu, dan aku bersemangat sekali, walaupun aku tahu ternyata adalah jebakan."

"Banyak sekali yang tidak menyukaiku untuk menikahi Arman. Kau ... adalah umpan mereka, Ardian," balas Zulaika masih menatap wajah tampan di hadapannya. Dia sangat kesal Ardian harus dikorbankan seperti itu oleh Bagus.

"Wahai kekasihku, apa yang bisa menolak hatiku untuk tidak menerimanya? Aku ingin sekali bersatu denganmu, menghasilka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status