Share

Bab 14. Bersemangat

"Indah, apa Ayah kamu tidak bisa pulang dulu?"

Untuk yang kesekian kalinya Indah mendengar pertanyaan seperti itu dari Bara. Rasanya cukup kesal, tetapi Indah berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Tidak bisa, Pak."

"Aku udah enggak sabar. Kenapa waktu rasanya lama banget?"

Bara terus saja mengeluh karena menunggu ayah Indah pulang. Pria itu sudah tidak sabar untuk melamar Indah lalu meminangnya.

"Tinggal empat hari lagi, Pak."

"Empat hari itu lama, Indah."

"Lama kalau Bapaknya enggak sabar. Sabarnya harus ditambah, Pak."

"Emang bisa?" Bara antusias.

"Bisa kalau lebih sabar."

Terdengar dengusan pelan dari hidung mancung Bara. "Kalau itu aku enggak bisa!"

Indah menggeleng pelan dan memilih tidak menanggapi. Perempuan itu melihat ke arah jendela. Mereka sedang dalam perjalanan pulang.

Bara tidak kehabisan akal--pria itu menggeser tubuhnya agar mepet kepada Indah. Jelas hal itu membuat Indah kurang nyaman.

"Pak, jangan mepet-mepet! Masih ada ruang sebelah sana."

"Aku maunya deke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status