Share

Bab 20. Bayangan

"Sini, biar aku bantu." Bara mencoba mengalihkan pembahasan.

"Enggak mau jawab masalah yang tadi, Mas?"

Dengan cepat menggeleng. "Sekarang belum waktunya, mending aku bantu kamu buka kerudungnya."

"Iya, Mas." Indah merasa heran, tetapi ia memilih untuk memperpanjang.

Perempuan itu berdiri lalu melangkah menuju meja rias. Ia duduk di depan cermin dan mulai membuka peniti yang tersemat di kerudungnya. Bara tidak tinggal diam--ia langsung mengikuti Indah dan melakukan hal yang sama.

"Kenapa banyak sekali jarum? Kalau sampai jarumnya nyakitin kamu gimana?" Bara protes, tetapi Indah hanya membalas dengan senyuman.

Cukup lama hanya untuk membuka kerudung, sampai akhirnya mereka selesai. Bara tertegun ketika melihat surai hitam kelam milik Indah yang tergulung. Sehingga menampilkan leher jenjang Indah. Tanpa sadar Bara menelan ludahnya kasar.

"Em ... Mas, mau Mas dulu atau aku dulu yang bersih-bersih?" tanya Indah membuyarkan lamunan mesum Bara.

"Ah, katanya perempuan kalau mandi lama. Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status