Share

Bab 17. Ayang

"Indah, kenapa kamu diam aja?" tanya Bara ketika mereka baru saja selesai rapat.

Bara terus menganggu Indah yang kini sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. "Indah, ayolah. Kenapa kamu jadi pendiam setelah tadi siang?"

Indah menghela napas lalu menyimpan pensil yang ia pegang. Kepalanya mendongak--menatap Bara yang ada di atasnya. "Saya kesal karena Bapak pake mata-matai saya."

"Ya gimana ... habisnya kamu enggak ada kabar. Bilangnya sebentar ternyata lama, aku enggak punya pilihan."

Jawaban Bara yang sama sekali tidak merasa bersalah membuat Indah mendesah. Rasanya percuma saja jika dirinya terus membahas. Sementara Bara sendiri malah biasa saja.

Akhirnya Indah memilih tidak memperpanjang. "Bapak tidak akan ke ruangan? Sebentar lagi masuk jam pulang. Apa Bapak berniat lembur?"

Dengan cepat Bara menggeleng. "Tentu saja enggak! Kamu lupa kalau kita akan menikah? Jadi aku harus simpan stamina buat lembur sama kamu."

Wajah Indah langsung berubah merah karena Bara mengatakan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status