Share

Bab 40. Serpihan kaca

Mawar tersenyum senang mendengarnya. "Memang kamu secinta itu sama aku," ucapnya.

"Hemm, aku mencintaimu."

"Aku juga," balas Mawar sambil bergelayut manja di lengan kokoh milik Bara.

Setelah beberapa saat, Bara mengajak untuk kembali ke kantor karena ia harus ada rapat. "Aku masih betah," rengek Mawar.

"Masih ada waktu lain untuk kita bertemu," ujar Bara mencoba membujuk Mawar agak tidak lagi merajuk.

Akhirnya dengan sedikit kesal, Mawar mengiyakan. "Ya sudah, tapi kamu janji jangan usir aku kalau aku ke kantor kamu."

"Tentu saja."

Keduanya beranjak dari restoran menuju perusahaan. Bara membukakan pintu untuk Mawar. Setelahnya ia masuk dan duduk di depan kemudi. Iya, Bara mulai hafal dengan rute jalan. Sehingga tidak memerlukan supir jika bersama Mawar.

Tiba di perusahaan, Bara mengantarkan Mawar lebih dulu ke mobilnya. "Maaf, kamu jadi harus bolak-balik gini."

Dengan cepat Mawar menggeleng. "Jangan minta maaf, aku senang karena kamu udah mau buka hati buat aku."

"Hemm."

"Em
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status