Share

Dua insan yang berbeda

Adira POV

April menuntun Ayana untuk ikut bersamanya. Ia menyuruh Ayana untuk berbaring diatas brankar rapi yang sudah ia bersihkan tadi. Hatiku seolah berdetak kencang sembari menunggu April yang berusaha untuk memperlihatkan wajah kedua anak ku.

“Lama banget sih lo,” celetuk ku tak sabar.

Aku gemas dengan April yang sangat lelet dalam melakukan pemeriksaan. Sebenarnya bukan lelet sih, hanya saja ia melakukan prosedurnya dengan benar.

“Lo bacot banget sih. Keluar dari ruangan gue sekarang.” Ucap April dengan nada ngegasnya.

“Gue bayar dua kali lipat ya, kalau lo lupa.” Tegasku pada April.

Terdengar suara hembusan kesal darinya. Kini April menatap ku tajam. “Apa sih yang ngga bisa lo dapatin tanpa uang? Bikin gue kesal aja.” Cercahnya.

“Udah deh Mas, kenapa bikin Dokter April kesal terus sih,” sahut Ayana dengan suaranya yang lembut.

Dengan cepat aku mengalihkan wajahku untuk menatap wajahnya yang cantik. Aku menggeleng, “Aku sama dia u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status