Share

Bab 14

Keesokan paginya.

"Mas, aku berangkat ke kampus dulu, ya," pamit Luna padaku saat hendak mengambil ponsel yang tertinggal di kamar.

"Naik apa?" tanyaku berbasa-basi.

"Aku udah pesan ojek online," jawabnya.

"Oh, nanti pulangnya kapan?"

"Mungkin agak sorean. Sudah ya Mas. Aku berangkat dulu, sebentar lagi ojeknya datang," ujar Luna bergegas meraih punggung tanganku dan menciumnya.

"Hati hati," ucapku cepat. Jujur saja aku agak cemas membiarkannya naik ojek dengan orang yang tidak dikenal. Tapi jika aku menawarkan diri mengantarnya ke kampus, nanti dia bisa besar kepala.

Ah, tidak, aku tak mau itu terjadi! Biarkan saja ia pergi naik ojek. Bukankah tadi ia bilang sudah biasa? Lagipula aku masih kesal dengan kejadian semalam. Ia begitu sukses membuatku malu.

Bayangkan seorang Reshwara yang tampan dan mapan, pria yang diinginkan banyak wanita cantik tiba- tiba jatuh dalam tipuan seorang gadis remaja berusia sembilan tahun? Benar benar memalukan dan menjatuhkan wibawaku saja seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status