Share

Bab 104 - Semisal Jodoh?

“Na, untuk apa tadi Rey menemuimu?” tanya Jihan, saat mobil sudah melaju membawa mereka pulang ke rumah sore itu.

Kirana menoleh sebentar ke arah Jihan. Lantas, menjawab, “Gak ada apa-apa, Kak.”

Jihan memicing tak percaya. Manalah mungkin tak ada apa-apa, sedangkan pasca pertemuan mereka tadi pagi, Kirana kembali ke ruangan dengan wajah kusutnya.

Jangan lupakan, Jihan juga mengamati, tetapi hanya diam.

“Gak ada apa-apa, tapi wajahmu kusut sedari tadi, Na.”

Satu tarikan napas dilakukan Kirana. Menyangkut hal itu, semenjak pertemuan dengan Rey, pikirannya memang jadi tak karuan. Dia lebih banyak melamun daripada bekerja. Apa-apa, ia tak fokus.

Sejujurnya, Kirana takut jika Rey akan nekat melakukan yang lebih dari sekadar menemuinya. Sudah banyak kejadian, cinta mati yang berujung malapetaka.

“Dia datang dan mengatakan kalau masih menungguku sampai sekarang, Kak. Dan Kakak tau? Dia mengaku akan masuk islam demi aku.”

Kirana memijat keningnya. Tergambar jelas di wajahnya sirat kebingu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status