Share

Bab 53 - Rubik?

“Hei, gitu amat mukanya. Senyum, dong.” Dzaka menyentil hidung istrinya, lalu mencubit kedua pipinya. Dia gemes karena Kirana sedari tadi cemberut.

Kirana mencebik sebal, tapi masih fokus memasang dasi untuk Dzaka. Seperti biasa ketika suaminya akan berangkat kerja. Hingga kini, Kirana sendiri masih bingung, kenapa manusia segede suaminya tidak bisa pasang dasi sendiri? Kudunya dipasangin. Lantas, sebelum nikah siapa yang pasangin coba?

“Kalau bosan di rumah, boleh kok datang ke kantor,” ucap Dzaka dibalas Kirana dengan deheman singkat.

“Tapi kalau buat kerja aku nggak izinin,” imbuhnya lagi.

“Iya, Mas. Tapi nanti siang aku ke kantor, ya. Mau ambil barang yang masih di ruangan. Biar kalau ada yang gantiin, nggak repot beres-beres.”

Dzaka memicingkan matanya. Bersama dengan itu, Kirana sudah selesai memasang dasi sang suami.

“Barang penting emang?” Dzaka kepo. Dia menarik pinggang istrinya hingga jarak tubuh mereka terpangkas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status