Share

Bab 87. Axel Tidak Tinggal Diam

"Ma, gimana kalau aku hubungi papa agar cepat pulang dan menyusul kita kemari?" Axel sengaja melempar tanya seperti itu. Dia ingin memastikan lebih akurat reaksi ibunya.

Emily menarik nafas dalam-dalam. Dia menyapu kelopak matanya sambil berbalik. Wanita itu juga berusaha keras menarik dua ujung bibir. "Jangan ganggu papamu. Dia sedang sibuk!"

Axel membolakan matanya. "Ehm .... Om David? Tante Dayana? Mereka harus tahu kalau kita ada di tempat ini, bukan? Dan harus menyusul kemari. Tempat ini sangat cocok untuk berlibur dan bermain rame-rame." Anak itu berlagak tidak tahu jika ibunya sedang sedih.

"Istirahatlah. Besok kamu akan lihat sekolah barunya. Lingkungan sekolah daerah ini sangat nyaman. Kamu nggak akan ketemu sama anak orang kaya yang angkuh. Itu sangat baik untukmu."

Axel memainkan dagunya dengan jari. "Pindah sekolah lagi. Aku kira hanya singgah sementara waktu? Dan papa akan menyusul nanti. Terus kita main di tempat ini, pasti seru banget. Aku lihat ada yang naik kuda di s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status