Share

93. Bu Umi versus Bu Tia

Zahra benar-benar membuktikan ucapannya. Pukul dua siang, wanita itu memesan taksi online yang bisa membawanya pulang ke rumah mamanya. Tidak peduli ia harus bayar ongkos cukup mahal, asalkan ia bisa segera pulang ke rumah. Hani sudah menahan dan meminta Zahra mengurungkan niatnya, tetapi temannya itu tetap tidak mau mendengarkan nasihatnya.

"Zahra, kamu udah bilang Syamil kalau kamu mau pulang ke rumah orang tua kamu?" tanya Hani saat Zahra sudah merapikan kembali kerudung sambil menunggu taksi online tiba.

"Nggak ah, biarin aja suamiku nanti nyariin. Oh, iya, makasih ya, Hani Sayang. Makan siangnya enak banget. Udah dikasih numpang tidur juga. Aku balik dulu." Zahra mencubit gemas pipi Hani, lalu memeluk sahabatnya itu dengan erat. Hani pun hanya bisa menghela napas. Inilah sosok Zahra yang sebenarnya. Sahabatnya itu orang yang keras dan berpendirian teguh. Kalau katanya A, maka akan tetap A.

Taksi pesanan Zahra pun sampai. Hani mengantar temannya itu sampai naik ke dalam mobil.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
pokoknya tuh rasanya "gak sabaaarr" aja nunggu duda melamar janda
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
duuhhh gimana klo tu bibil benelan topot ya syam?? amsyong..
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
ibu sama anak sama ja suka menyepelekan orang lain.. otw memanen hasil kesombongan dah Zahra dan Bu Tia..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status