Share

Mulai Terbuka

Pagi-pagi sekali, Ranum sudah bangun. Sebelum Windraya membuka mata, dia bergegas pergi ke dapur. Wanita muda itu mengembuskan napas lega karena susu di meja sudah tidak ada. Dia yakin pasti pelayan telah membuangnya. 

Tenang. Ranum membalikkan badan. Dia sempat terkejut, saat di belakangnya sudah berdiri seseorang yang tak lain adalah Kinasih. “Asih.” Ranum mengelus dada perlahan. 

“Ada yang bisa dibantu?” tanya Kinasih. Dia agak canggung, saat berhadapan dengan Ranum. Mungkin karena dulu mereka teman sesama pekerja di rumah itu. Namun, kini Ranum sudah menjadi istri Windraya, meskipun hanya sebagai yang kedua. 

“Ah, tidak.” Ranum menggeleng, disertai senyum hangat. Dia menyentuh lengan Kinasih, sebelum berlalu dari hadapan wanita yang memiliki usia sama dengannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status