Share

Secercah Harapan

Windraya menutup panggilan terakhir yang tak juga dijawab Ranum. Dia berpikir sejenak. Pria itu merasa heran karena tak biasanya Ranum mengabaikan pesan singkat, apalagi panggilan telepon darinya.

“Ke mana dia?” gumam Windraya teramat pelan, seakan tak ingin terdengar Nindira.

Akan tetapi, Nindira memperhatikannya sejak tadi. “Kenapa, Win?” tanya wanita paruh baya itu, lemah..

Windraya yang berdiri agak menjauh dari ranjang, menoleh. “Entahlah, Ma. Ranum tidak biasanya mengabaikan panggilan telepon dariku … aku akan menghubungi yang lain.” Pria itu berinisiatif menghubungi ke nomor lain di rumah.

“Panggilkan Bu Ranum. Saya ingin bicara,” suruh Windraya, setelah seorang ART menjawab panggilan teleponnya.

“Bukankah Bu Ranum ke rumah sakit, Pak?” ART itu justru memberikan jawaban yang di luar dugaan.

“Apa? Sejak kapan?” tanya Windraya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status