Share

Terdampar dan Terpenjara

“Apa kabar, Ran?” Windraya balas menyapa Rania, yang tersenyum manis.

“Sangat baik, tapi aku bosan. Jadi, kuputuskan mengajak Mayla berbisnis. Kudengar, kamu sudah memberinya izin.” Tatapan Rania terus tertuju pada Windraya.

“Selama itu bersifat positif. Aku akan selalu memberikan dukungan moril serta materil.”

“Ah … sungguh mengesankan. Aku akan mencari suami sepertimu, yang sangat pengertian terhadap istri.” Rania tertawa renyah

"Asal jangan mengambil suamiku," celetuk Mayla, enteng. Wanita cantik itu melirik sang suami, yang melayangkan tatapan protes padanya. Namun, Mayla bersikap tak peduli.

Lagi-lagi, Rania tertawa. “Andai saja kamu mau berbagi,” candanya, yang langsung berbalas tepukan di lengan dari Mayla sebagai tanda protes.

Sementara Windraya hanya tersenyum simpul. Dia sadar Mayla masih kesal. Oleh karena itu, Windraya tak menanggapi candaan dua wanita tadi. Terlebih karena dirinya melihat Ranum melintas. <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Najwa Aini
Bakal kian menggunung cemburunya Mayla..Pak Win kayaknya mulai candu sama Ranum ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status