Share

112. Lima Menit Saja

“Apa kamu sudah selesai menstruasi?” tanya Kian di sela-sela bibir Laureta.

“Su-sudah. Hari ini baru benar-benar bersih,” jawab Laureta sambil mendesah.

“Bagus!”

Laureta terkesiap ketika Kian menjilati tubuhnya dan mengemut pucuknya. Sebelah tangannya sibuk melepaskan celana dalamnya dan kemudian meraba-raba area sensitifnya yang ternyata mudah sekali becek.

Jari tengah Kian menyusup ke tengah-tengah sana dan mencoleknya di sana tanpa ampun. Laureta ingin menjerit dan mendesah di saat bersamaan, tapi tak sanggup. Ia tidak ingin suaranya terdengar oleh adiknya Kian.

Ini memang gila! Laureta menjerit dalam pikirannya. Ia tidak mungkin bercinta saat ini juga dengan Kian. Namun, bagaimana lagi, ia sendiri sudah dipenuhi gairah. Sudah berhari-hari lamanya ia dan Kian tidak melakukan hubungan suami istri, rasanya ia tak tahan lagi untuk mendapati hujaman kejantanan Kian di bagian bawah tubuhnya.

“Jangan lama-lama ya,” bisik Laureta. "Lima menit saja."

Kian mengangguk sambil tersenyum, lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status