Share

Sampai mati aku tidak akan memaafkanmu

"Mister, Anda sudah sadar?"

Wajah Putra yang pertama kulihat saat aku membuka mata. Pria itu nampak sangat lega. Spontan aku menghela nafas. Seandainya wajah Shilla yang pertama kulihat, betapa bahagianya.

"Anda masih ingat saya, kan? Saya Putra asisten pribadi Anda?" Putra sedikit merunduk.

"Hemm." Aku mengedipkan kedua mataku sambil bergumam.

"Syukurlah," ucapnya menghela nafas. "Kata dokter, Anda harus beristirahat untuk beberapa hari."

"Apa kalian sudah tahu dimana rumah istri saya?"

"Sudah. Nona Shilla tinggal di rumah peninggalan Neneknya di pinggiran kota."

"Kamu yakin?"

"Sangat yakin, Mister. Saat ini Jordi dan Gerald sedang mengawasi Nona Shilla."

Dadaku terasa plong. Rasanya untuk pertama kalinya aku bisa bernafas dengan lega. "Bagus sekali," kataku menepuk lengan Putra.

"Sekarang bawa aku kesana,"

"Hah...." Putra nampak kebingungan. Pria itu diam sejenak lalu menggaruk kepalanya yang kuyakin sama sekali tidak gatal.

"Kenapa masih diam? Bantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status