Share

"Selamat tinggal Swedia dan kota Sigtuna yang mempersona."

Gema takbir terdengar sahdu dari layar televisi yang terpasang di ruang tunggu bandara. Membuat hati terasa haru biru. Teringat akan orang tua dan sanak saudara yang terpisah jarak dan waktu.

Di tengah sibuknya suana bandara aku dan Nathan duduk sambil menatap kameriahan takbir akbar yang disiarkan langsung dari salah satu chanel televisi. Tak hanya aku ada sekitar enam rekan kerja termasuk Profesor Wiliams dan Vero tengah menunggu panggilan cek inn dari petugas bandara. Tujuan kami adalah kembali ke Jepang untuk menyerahkan laporan penyelesaian proyek penelitian kemarin.

Berbeda dengan aku dan Nathan, dua anggota tim kami sudah pulang ke Indonesia sejak siang tadi. Ini adalah bentuk dari solidaritas dan toleransi untuk yang merayakan hari raya, di izinkan langsung pulang ke negaranya masing-masing.

"Shila, selamat hari raya. Semoga perjalananmu lancar." Devi yang juga seorang muslim pamit karena akan cek inn lebih dulu. Pesawat menuju negaranya akan segera lepas landas.

"Iya, sela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status