Share

Bab 108 Alun-alun

Bab 108

"Hah, pergi ke mana?" Sakha terkejut mendengar info itu. Sejenak ia baru tersadar semalaman mengabaikan Rahma yang dibentaknya, lalu pesan dan panggilan juga terabaikan. Seharusnya tadi malam ia menyempatkan mengabari Rahma. Namun yang terjadi ia justru terlelap karena kecapekan bekerja seharian ditambah kekhawatirannya pada Ratih.

"Katanya pulang ke Jakarta," ucap Rizky lirih.

"Astaga! Rahma!" Sakha kalang kabut. Ia melihat ponselnya lowbat dan seketika layarnya gelap.

"Astaghfirullah. Ponselku mati, Riz."

"Sebentar saya carikan pinjaman, Mas."

Rizky keluar dari ruang rawat Ratih, entah kemana mau mencari pinjaman charger. Di saat Sakha mondar-mandir meraup wajahnya kasar, terdengar rintihan Ratih.

"Ratih, kamu nggak papa? Mana yang sakit?" Sakha menahan ngilu saat melihat Ratih mengernyit sambil memegangi bagian kepala yang dijahit semalam.

"Rizky..., di mana Rizky?" Sakha terkejut bukan main. Hatinya mengembang saat mendengar Ratih bisa menyebut nama sahabatnya.

"Ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
firda soraya
cerita dari bab sebelumnya coba hilangkan dong Thor... koin'y mahal tp d awal bab baru banyak banget yg dr sebelumnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status