Share

Bab 55 Maaf

BAB 55

"Aira....Ai, Sayang. Kenapa jadi panas begini badannya?"

Ana menaruh tasnya di meja, pun belanjaan nasi bungkus juga susu untuk Aira. Ia kebingungan melihat kondisi wajah Aira yang pucat seputih kapas. Bahkan di sekitar mulutnya terlihat membiru. Punggung tangannya menyentuh dahi ternyata benar demam tinggi.

"Mbok, gimana ini?" Ana panik tak terkira. Selama merawat Aira belum pernah bayi itu panas tinggi hingga kondisinya mengkhawatirkan seperti sekarang. Kedua mata balita mungil itu terpejam, sesekali rewel nangis kencang. Ana menyentuh badan Aira terasa dingin. Ia menyambar jaket kecil lalu dipakaikan.

"Ai kedinginan, Mbok." Di dekapnya sang bayi dalam gendongan.

Ana menenangkan tangisan Ai sambil menimangnya. Ia meminta tolong Mbok Darmi mengambilkan air anget dan serbet. Setelah datang Mbok Darmi menyerahkannya ke Ana.

"Kita bawa ke rumah sakit saja, Na!"

"Sebentar, Mbok!" Ana berusaha setenang mungkin. Ia meremas serbet dengan tangan kanan sambil duduk di ranj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status