Share

Bab 54 Panik

Bab 54

Ana melangkah gontai menyusuri trotoar depan gedung mirip tempat pelatihan kalau ia tidak salah terka. Laki-laki yang ditemui tadi parkir di sekitar gedung itu. Ia akan mencoba esok lagi harus berhasil menggaet pembeli. Sekarang tekadnya adalah pulang ke kos bertanya teman yang sudah menjadi reseller produk XYZ cosmetic.

Panas mentari begitu terik membakar kulit wajah. Ana mengusap peluh yang membasahi dahi. Melewati kedai jus, gejolak hatinya ingin membeli. Tenggorokannya sudah kering kerontang akibat banyak bicara tadi. Namun, ia teringat belum makan siang, juga susu Aira belum terbeli. Membuka dompet ternyata tinggal 2 lembar, satu warna merah dan satunya biru.

"Jus, makan siang, susu?" Ana menyugar rambutnya kasar. Kepalanya pusing membagi uang untuk keperluan hari ini. Harapan mendapat tambahan uang tadi ternyata gagal oleh lelaki yang baru saja dijulukinya muka kulkas.

"Susu, makan siang, jus." Ana membuang napas kasar. Andai saja berlembar-lembar uang di dalam domp
D Lista

Jangan lupa tinggalkan jejak komen dan love ya. Makasih sudah baca ceritaku. Mampir juga cerita TERJEBAK CINTA CEO DUDA

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status