Share

Bab 130. Mawar merah

Tanpa pikir panjang aku langsung membuka aplikasi hijau, menekan nomor Raffi dan melakukan panggilan telepon.

"Hallo Raffi! Kau menguntitku?!" ucapku langsung begitu dia mengangkat panggilan dariku.

"Woo, telepon langsung marah-marah, santai dong Putri Sayang." Netraku membeliak mendengarnya memanggilku dengan sebutan Sayang.

"Stop memanggilku begitu, aku bukan istrimu, Raffi!" sungutku.

"Ya, sebentar lagi kan jadi istriku," ucapnya kepedean.

"Raffi, please, jangan bikin aku kesal."

"Siapa yang mulai, kau sendiri yang telepon aku 'kan. Gimana makanannya enak? Itu aku pesan khusus untuk kamu lho," ucapnya dari seberang sana.

"Ya, ya ... Enak. Makasih ya, tapi lain kali tak usah repot-repot. Aku bisa keluar cari makan siang sendiri."

"Putri, Putri, kamu kalau lagi kesal begini makin terlihat cantik tahu," ucapnya sambil tertawa kecil.

"Raffi! Kau benar-benar menguntitku!"

"Apa buktinya kau bilang aku menguntitmu."

Aku terdiam menelisik sekeliling ruanganku, tak ada yang mencurigakan, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status