Share

Bab 138. Telepon dari Dania

"Lalu apa?! Kalau bukan kasian sama laki-laki itu?" Raffi menatapku tak suka.

"Aku kasian sama Dania adiknya Mas Adrian, dia sudah tidak punya siapapun!"

Raffi langsung terdiam mendengar ucapanku dan menghela napas. Lalu mengelus pelan kepala bagian belakangnya.

"Makanya kalau ada orang ngomong itu dengerin dulu sampai selesai! Baru komen," sungutku.

Raffi masih terdiam.

"Cemburu boleh tapi jangan cemburu buta." Lagi aku berkata sambil tersenyum melirik ke arahnya.

"Siapa yang cemburu! Enggak. Ngapain aku cemburu, aku sudah yakin hatimu sudah mentok sama aku, dan nggak akan bisa berpaling ke yang lain," balasnya dengan jumawa.

Aku hanya mencebik. Dalam hati mengiyakan ucapannya itu

"Nanti kamj coba bicara baik-baik dengan adiknya Adrian itu. Semoga dia bisa mengerti kalau perbuatan kakaknya itu sudah diluar batas. Siapapun pasti akan melakukan hal yang jika itu menyangkut nyawa orang."

Aku mengangguk kemudian melanjutkan langkah menuju ke mobil.

Sampai di depan mobil, Raffi langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status