Share

Bab 140. Berlutut

"Maafkan aku Mbak, bukan maksudku menginginkan Mbak kembali pada Mas Adrian, sungguh, aku hanya ingin Mbak tahu, bagaimana payahnya Mas Adrian melewati harinya karena sebuah penyesalan." Kali ini Dania sampai menitikan air mata.

"Mungkin itu adalah sebuah hasil sebab akibat atas apa yang dulu dia lakukan. Kau percaya hukum tabur tuai itu ada?"

Dania mengangguk.

"Atas nama Mas Adrian aku mohon maaf Mbak. Sungguh menyakiti Mbak Nisa adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Kini justru dia berbuat hal bodoh yang hanya akan menambah beban penderitaan hidupnya," ucap Dania kemudian mendongakkan wajahnya ke atas, bersamaan dengan itu air matanya luruh membasahi pipinya yang mulus.

"Mbak sudah memaafkan semua kesalahannya, sejak dulu. Tapi untuk mengeluarkan dia dari penjara, maaf Mbak tak bisa Nia, itu sudah masuk tindakan kriminal. Jujur Mbak takut obsesi atau ambisinya menginginkan untuk bersama kembali, justru akan membahayakan diri Mbak." Aku berkata sungguh-sungguh seraya menatap l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status