Share

Bab 193. Keinginan tak biasa

Selesai acara tahlil, kami pamit untuk pulang ke rumah, lumayan jauh dari rumah Tante Ranti ke rumahku, bisa satu jam lebih kalau keadaan macet.

"Kamu kenapa Sayang?" tanya Mas Raffi saat kami sudah berada di dalam mobil, aku melihat keluar jendela, menikmati perjalanan malam ini, yang di temani rintik hujan.

Titik-titik air membekas di kaca jendela, kemudian meninggalkan embun.

"Hm, nggak apa-apa Mas. Aku ... Nggak nyangka aja, Vivi pergi secepat itu."

"Itu sudah kehendak Allah Sayang. Insya Allah ini yang terbaik untuk dia. Semua yang sudah terjadi biar jadi pembelajaran buat kita." Aku mengangguk.

"Gimana kerjaan kamu di kantor Mas?"

"Ya biasa, nggak ada yang spesial, semuanya berjalan sesuai dengan yang seharusnya.

"Ehm, oh ya, aku penasaran sama Mariana, apa sekarang dia masih sering menggodamu?" tanyaku. Tiba-tiba saja aku teringat pada perempuan itu, sekretarisnya Mas Raffi.

"Biasa aja. Kenapa memangnya? Tumben kamu nanyain dia?" tanya Mas Raffi yang mungkin heran dengan pertan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status