Share

Duda Idaman

Sekitar pukul sembilan pagi, Laila sudah bersiap. Seperti biasa, dia tampil cantik dan anggun tanpa riasan yang berlebihan. Setelah kembali ke kediaman Keluarga Hadyan, mantan istri Aries tersebut jadi lebih sering menggerai rambut panjangnya. 

“Jadi, ada hal penting apa yang yang ingin Anda bahas dengan saya?” tanya Laila, setelah berada di ruang kerja mendiang sang ayah. 

“Saya hanya ingin menunjukkan laporan dari perusahaan,” jawab Widura seraya mendekat ke meja kerja, di mana Laila berada. Pria itu membawa tiga map dengan warna berbeda. “Ini dari PT. Hadyan Resources Tbk. Ini dari PT. Permata Buana Tbk, dan ini dari First Fish Tuna (F2T). Silakan periksa satu per satu.” 

Laila mengangguk diiringi senyum kecil. Kali ini, dia sudah tidak terlalu bingung lagi. Lail

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status