Share

Pramoedya yang Meresahkan

“Apa lagi, Bu?” tanya Laila dengan bibir bergetar. Terbayang dalam benaknya, saat Pramoedya bercinta dengan Marinka. Apakah sang sepupu juga diperlakukan sama seperti dirinya, oleh pengusaha muda itu saat di tempat tidur? Laila menggeleng samar.

“Hanya itu yang bisa kuingat,” jawab Kartika.

“Baiklah. Terima kasih.” Laila memaksakan senyum. Dia beranjak dari sofa, lalu berjalan ke dekat tempat tidur. Laila meraih tas tangan yang tergeletak di atas kasur. kemudian mengeluarkan dompet. Wanita cantik itu memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada mantan ibu mertuanya.

“Apa tidak salah?” Kartika terbelalak tak percaya. Dia langsung menghitung uang pemberian dari Laila. “Ini ... ini enam ratus ribu?” Wanita paruh baya itu mendekatkan uang tadi ke hidung, lalu mengendusnya. "Ah, masih wangi."

“Bawa saja. Jangan lupa kirimi Niar uang jajan," ujar Laila tak acuh. Dia tampak begitu malas. "Pergilah. Jangan lupa tutup rapat pintunya." Laila berkata demikian dalam posisi membelakangi Kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status