Share

Dua Jari Keramat

“Katakan sekali lagi, apa tujuanmu ingin menikah denganku?” Keraguan yang teramat besar tampak jelas dalam sorot mata Laila, yang ditujukan kepada Pramoedya. “Jika Om Adnan dan Tante Mayang saja bisa berkhianat serta memiliki siasat licik, bukan tidak mungkin bila kamu juga sama seperti mereka. Bukankah kamu ingin akses ke perusahaan tambang milik ayahku?” 

“Apakah seburuk itu citraku di matamu?” Kali ini, Pramoedya terlihat sangat serius. Raut wajahnya menyiratkan kesungguhan. 

Laila menggeleng pelan. Dia tampak gelisah. “Aku bingung. Aku tidak tahu siapa saja yang bisa dipercaya dan tidak saat ini. Kedua tanganku sudah menggenggam harta melimpah, yang tak akan habis meski kuhamburkan dalam jangka waktu bertahun-tahun. Semua aset peninggalan ayahku memiliki nilai triliunan. Bayangkan itu, Pram. Siapa yang tid

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status