Share

Satin Scarf

Pramoedya tersenyum puas, mendengar ucapan Naheswari. Pria tampan itu menjadi semakin percaya diri, karena mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Pengusaha muda berdarah Belanda tersebut tak peduli, meskipun Laila mendelik tajam sambil menginjak kakinya. Alhasil, sneakers putih yang Pramoedya kenakan terlihat sedikit kotor. 

“Baiklah. Kita harus segera berangkat ke bandara. Mama tidak mau jika sampai ketinggalan pesawat,” ucap Naheswari lagi seraya beranjak dari duduknya. “Mama akan menyuruh sopir untuk membawakan koper. Kamu juga ikut mengantar ke bandara, kan?” Ibunda Pramoedya tersebut mengarahkan perhatian kepada Laila. 

“Tentu, Ma,” sahut Pramoedya. “Laila akan ikut mengantar Mama.”

“Ah, syukurlah.” Naheswari tersenyum lembut, kemud

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status